October 25, 2024

Jakarta, JNcom – Buruknya kualitas udara yang menghantui kota Jakarta dan kota-kota besar lainnya, menurut Kementerian Lingkungan Hidup disebabkan oleh asap kendaraan bermotor dan pembangkit listrik sebagai sumber utama polusi udara akhir-akhir ini. Dibidang transportasi, berbagai upaya telah dilakukan untuk membenahi transportasi melalui kebijakan dan membuat regulasi dengan harapan akan berdampak pada penurunan polusi udara.

Pengurus Harian YLKI, Tulus Abadi menilai, kehadiran angkutan massal di DKI Jakarta belum mampu mendorong masyarakat untuk beralih menggunakan angkutan massal. Menurutnya, hal tersebut karena optimalisasi dari angkutan massal belum terintegrasi dengan baik.

Ia mencontohkan bahwa kehadiran LRT berhasil membawa dampak positif namun ini tidak mampu bertahan panjang karena moda transportasinya sering mengalami keausan, tarifnya yang dianggap mahal, jumlah alat transportasi yang berkurang, lamanya waktu yang dibutuhkan oleh penumpang dalam perjalanan sehingga jumlah penumpang mengalami penurunan.

“Kondisi ini menyebabkan masyarakat beralih kembali ke motor. Kondisi inilah yang perlu dipertanyakan kembali padahal antusias masyarakat sudah bagus,” tutur Tulus Abadi pada acara media briefing secara virtual bertema Sinergitas Sektor Transportasi dan Sektor Energi untuk Mewujudkan Kualitas Udara Bersih di Kota Jakarta dan Kota-Kota Besar di Indonesia, Rabu (15/11/2023).

Dalam kaitannya dengan energi bahan bakar yang berasal dari fosil yang menghasilkan emisi, kata Tulus, YLKI telah mendorong untuk menggunakan bahan bakar dengan oktan yang baik agar menghasilkan emisi yang sangat rendah.

Ditambahkan Tulus, upaya pemerintah untuk memberikan subsidi BBM dinilai belum berhasil untuk menurunkan net zero emision. Tulus memberikan apresiasi terhadap Pertamina yang akan membuat BBM yang ramah lingkungan dengan tingkat emisi yang rendah. Ia juga menyoroti soal penggunaan tenaga uap di Jakarta kurang terkontrol yang penggunanya diluar kepentingan kelistrikan

“YLKI mendorong pemerintah untuk menerapkan penggunaan energi dengan tingkat emisi yang lebih baik. Untuk mencapai net zero emision, perlu adanya transisi energi yang memang butuh waktu. YLKI juga mendorong untuk mengurangi penggunaan mobil pribadi dan memperkuat moda transportasi massal. Terpenting, persoalan ini merupakan tanggung jawab bersama yang harus diatasi bersama,” pungkasnya. (my)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *