December 7, 2024

Ambarawa, JNcom – Sekolah Menengah Atas (SMA) se Kabupaten Semarang, Sabtu (23/11) melakukan study kunjungan ke beberapa lokasi menarik di Kabupaten Kebumen Jawa tengah.

Talaktit dan Stalakmit tiang batuan alami dari tetesan air ribuan tahun yang membentuk eksotis goa Jatijajar dalam kedalaman dibawah permukaan air dalam goa Jatijajar.

Di dalam Goa Jatijajar terdapat 7 sungai atau sendang bawah tanah, namun hanya 4 sungai atau sendang yang dapat dicapai dengan mudah yaitu Sungai Puser bumi, Sungai Jombor, Sungai Mawar, dan Sungai Kanthil.

    Tiap-tiap sungai/sendang mempunyai mitos. Untuk Sungai Puser Bumi dan Jombor konon airnya mempunyai khasiat dapat digunakan untuk segala macam tujuan menurut kepercayaan masing-masing. Sedangkan Sungai mawar konon airnya jika untuk mandi atau cuci muka, mempunyai khasiat bisa awet muda.
    Adapun Sendang Kantil jika airnya untuk mandi atau cuci muka, niatnya/cita-citanya akan mudah tercapai.

    Pada saat ini yang telah dibangun baru Sendang Mawar dan Sendang Kantil, sedangkan Sendang Puser Bumi dan Sendang Jombor masih alami, belum ada lampunya masih gelap dan licin.

    Di dalam Goa Jatijajar banyak terdapat Stalagtit, Stalagmit dan juga Pilar atau tiang kapur, yaitu pertemuan antara stalagtit dengan stalagmit. Kesemuanya ini terbentuk dari endapan tetesan air hujan yang sudah bereaksi dengan batu-batu kapur yang ditembusnya.

    Menurut penelitian para ahli, untuk pembentukan stalagtit yang terdiri dari Calcium dioksida bereaksi dengan air menghasilkan Calcium Hidroksida dan Air atau dengan rumus CaO2+H2O sama dengan Ca (OH)2+H2O itu memakan waktu yang sangat lama, dalam satu tahun terbentuknya stalagtit paling tebal hanya 1 (satu) cm saja. Oleh sebab itu Goa Jatijajar merupakan Goa Kapur yang sudah tua sekali. (Sumber: Obyek Wisata Goa Jatijajar)

    Bentang alam yang terlihat dari tempat ini dihasilkan karena proses tektonik saat Paleogen (44-23 ) sehingga membentuk patahan geser kiri Muria- Kebumen(Pole Meratus) dan patahan geser kanan Pemanukan Cilacap (Pola Sumatera). Proses ini diikuti pelepasan gaya sehingga menghasilkan tinggian Karangbolong (horts) serta lembah memanjang dari pantai Karangbolong hingga partai Parangtritis Yogya (Griben (Satyana A. W 2005).

    Singkapan tersusun selang-seling antara brexi vulkanik dan batu pasir, di bagian bawah Sagara, sedangkan di bagian atas tersusun oleh batugamping koral. Singkapan batugamping di atas brexi vulkanik ditemukan di sekitar lokasi Gedogan Jaran, Puncak Sagara (kadang orang mengatakan puncak Sukarno Puncake), Ada jejak Raden Arumbinang (pendiri kebumen) dan presiden pertama Indonesia Soekarno yang pernah mengunjungi tempat ini. Fauna yang ada berupa monyet dan kelelawar masih ditemukan disekitar hutan jati puncak gunung ( Ansori C 2017). (Sumber: Sagara View).

    Indonesia dikenal sebagai negara khatulistiwa, disamping itu bentang alam yang mempunyai kompleksitas , terdiri dari pegunungan, juga lautan, hamparan daratan yang luas membentang, dan yang utama juga dikenal sebagai negara kepulauan, yang membentang dari Sabang sampai Merauke. Sumber Daya Alam yang menjadi faktor pendukung perekonomian sebagai negara maritim sekaligus negara agraris.

    Faktor pendukung lainnya yang tidak kalah penting dari segi pariwisata. Memberikan pendapatan langsung kepada masyarakat disekitar dan juga bagi pemerintah daerah setempat, yang menjadikan pendukung bagi kesatuan NKRI.

    Pengelolaan dan promosi yang masih perlu ditingkatkan dari semua aspek kehidupan yang terlibat didalamnya, tentunya dengan kebijakan dari pemangku kepentingan yang memperjuangkan dan memanfaatkan semaksimal mungkin potensi sumber daya alam yang dimiliki, niscaya pembangunan daerah dan nasional dapat terwujud bagi kesejahteraan bersama.

    Kajian lapangan ini dapat mendukung utamanya pembelajaran Geografi dan juga mata pelajaran lainnya seperti biologi, perubahan fisika, matematika, bahasa Indonesia, Sejarah, Ekonomi, Kewirausahaan, seni rupa atau seni budaya, bahasa Inggris atau bahasa asing lainnya dan juga bahasa Jawa.
    Dan tentunya pada jamannya meningkatkan literasi dan numerasi didalam Kegiatan Proses Belajar Mengajar
    yang bisa saling berkolaborasi.
    Fenomena gejala alam yang ada di lingkungan sekitar kita.

    Dan juga dalam program P 5 bisa dengan tema Bangunlah Jiwa dan Raganya, dengan aktivitas fisik yang tentunya mengajak peserta didik untuk aktif dan kreatif dalam pembelajaran berbasis memanfaatkan lingkungan alam sekitar dan mengenal sumber daya alam dengan flora dan fauna yang menjadi ciri khas daerah setempat sebagai bagian dari kekayaan sumber daya alam Indonesia yang wajib kita syukuri dan kita jaga serta lestarikan keberadaannya.
    Perwujudan dari Mencerdaskan kehidupan bangsa sebagai salah satu cita- cita luhur bangsa Indosia seperti yang tercantum didalam pembukaan Undang- undang Dasar Republik Indonesia pada alinea IV. (Noor Hayati /NANO)

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *