Karawang, JNcom — Menyikapi kondisi lingkungan hidup yang terus menghadapi tantangan di tengah meningkatnya dampak perubahan iklim, Komite Nasional Bantuan Hukum Perlindungan Konsumen dan Lingkungan Hidup (KOMNAS B-PKLH) sebagai salah satu organisasi masyarakat yang memiliki kepedulian tinggi terhadap permasalahan sosial dan lingkungan hidup di Jawa Barat, bertekad akan terus berkontribusi pada pelestarian sumber daya alam hayati dan pembangunan berkelanjutan di Indonesia.
Ketua Umum KOMNAS B-PKLH, Rukman AKS menerangkan bahwa pencemaran udara di kota-kota besar terus meningkat setiap tahunnya. Hal ini, membuktikan pemerintah perlu lebih serius lagi dalam menangani persoalan tersebut, di antaranya dengan mengoptimalkan upaya penegakan aturan terkait baku mutu udara ambien secara nasional. Negara harus hadir untuk menjamin kelestarian lingkungan hidup termasuk menjamin pemenuhan hak mendapatkan udara yang bersih dan sehat bagi seluruh rakyatnya.
“Saya menilai upaya penanganan masalah pencemaran lingkungan masih sangat minim baik dari segi instrumen aturan hukum, aparat penegak hukum serta masih rendahnya kesadaran masyarakat kita,” ucapnya.
Lanjutnya, KOMNAS B-PKLH mengajak semua pihak untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian akan bahaya pencemaran udara, “Mari kita bergandengan tangan mengatasi persoalan serius polusi udara di Jabodetabek dan kota lainnya karena WHO telah mengingatkan bahwa dampak buruk dari polusi udara berdampak pada melonjaknya ancaman kesehatan terhadap beberapa penyakit seperti stroke, kanker paru-paru, jantung dan berbagai penyakit pernapasan lainnya,” urai Rukman.
“Salah satu upaya mengurangi emisi yaitu dengan penanaman pohon, karena dengan menanam akan terjadi sekuestrasi karbondioksida yang disimpan dalam biomassa pohon, yang disebut karbon. Dengan semakin banyak kita menanam, semakin besar serapan CO2 di ekosistem hutan kita,” terang Rukman.
Semangat masyarakat untuk menanam pohon inilah yang turut digelorakan oleh KOMNAS B-PKLH. Harapannya, inisiatif ini terus bergulir dan berkembang di daerah lain, menjadi gerakan di masyarakat yang lebih luas. Ini menumbuhkan optimisme bagi kita semua agar tutupan hutan, jasa lingkungan, biodiversitas dan kesejahteraan masyarakat juga pulih. (**)