Salatiga, JNcom – Dalam rangka menyongsong hari Pahlawan dan hari Pangan, Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia (APKLI) kota Salatiga menggelar acara expo pedagang Kaki Lima, Jumat (8/11/2024), di area Taman cerdas Salatiga.
Ketua APKLI Salatiga, Sri Rahayu atau lebih akrab disapa “bu Yayuk” mengapresiasi atas kegiatan para pedagang dan dirinya hendak menegosiasi para pedagang yang di Salatiga agar lebih tertata dan bukan itu saja. APKLI akan memfasilitasi bagi para pedagang terkait tentang perijinan atau label halal.
“Kami APKLI berdiri sejak tiga tahun lalu dan kehadiran APKLI akan mengasosiasi bagi para pedagang serta akan memfasilitasi hal-hal tentang perijinan,” ucap Yayuk.
Sementara itu, ketua panitia Agus Sunarno dalam kata sambutannya mengajak membangun kemitraan APKLI dengan dinas Perdagangan. Menurutnya, jika bisa terwujud akan lebih harmonis antara Dinas, APKLI serta para Pedagang Kaki Lima.
“Hidupnya sebuah kota itu antara lain dari para PKL dan saya sudah keliling ke berbagai daerah, dan PKL Salatiga ini tergolong dominan dan menempati nomor 3 sebagai pendulang PAD setelah kota Solo,” demikian kata Agus di depan Kepala Dinas Perdagangan kota Salatiga.
Menanggapi statement Agus Sunarno, Kepala dinas Perdagangan kota Salatiga, Kusumo Aji mengatakan, pihaknya selama ini selalu benturan dengan para PKL. namun dirinya setuju hidupnya sebuah kota itu dari PKL namun realitanya di lapangan, para PKL yang tidak mentaati aturan justru akan menambah semrawut belum lagi lokasi Parkir yang tidak memadai akan membuat kemacetan.
“Kami setuju pendapat dari pak Agus bahwa, hidupnya sebuah Kota itu dari PKL, tapi yang ada kami selalu benturan di lapangan terkait kenyamanan dan ketertiban,” tandas Aji.
Di Salatiga, Aji menambahkan, ada 16 pasar tapi untuk pasar Tiban seperti di JLS itu bukan kategori pasar dan itu bukan kewenangan pihak Pemkot karena mereka melakukan kegiatan di bibir jalan milik Pemerintah Provinsi. Menurutnya, jika di lakukan penertiban harus melibatkan PUPR dan pihak Dishub Provinsi Jawa Tengah.
Acara yang tergolong cukup singkat itu dihadiri Kadin LH kota Salatiga, Komandan Koramil mewakili Komandan Kodim yang berhalangan hadir serta sejumlah pelaku PKL.
Sementara itu, koordinator lapangan, Jumadi mengatakan, acara Ekspo selama dua hari (Jumat-Sabtu) dan event ini didukung sejumlah para pedagang serta berbagai hiburan seperti Solo organ dan kesenian Drumblek dari adik adik pelajar.
Waktu menunjuk kan pukul 16 sore sejumlah group kesenian Drumblek menghibur warga di sekutar Taman Cerdas Salatiga. Dari pantauan awak media, jenis kesenian yang belakangan ini banyak diminati warga masyarakat luas.
Ketua kesenian Drumblek Widya Taruna Bhakti, Maurus Fahmi mengatakan, grup ini berdiri sejak Agustus 2024 dengan peserta dari kalangan SD, SMP dan SMA . Berdirinya kesenian itu di maksutkan agar generasi sekarang ini lebih mencintai budaya lokal yang patut kita lestarikan.(.NANO)