October 4, 2024

Tanah Datar, JNcom – BKKBN Provinsi Sumatera Barat berkolaborasi dengan Anggota Komisi IX DPR RI mengagendakan kegiatan sosialisasi program Bangga Kencana yang merupakan wujud komitmen untuk berkontribusi dalam upaya terwujudnya keluarga berkualitas dan pertumbuhan penduduk yang seimbang.

Kegiatan sosialisasi yang dilaksanakan hari Sabtu (24/8/2024) di Gedung Serbaguna Nagari Panyalaian, Kecamatan X Koto, Kabupaten Tanah Datar, dihadiri ratusan warga. Peserta sosialisasi melakukan Registrasi Peserta, yang dilanjutkan pembukaan acara dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars KB serta pembacaan Doa.

Sosialisasi tersebut menghadirkan narasumber kompeten yaitu Anggota Komisi IX DPR RI, dr. H. Suir Syam, M.Kes., MMR; Kepala Tim Advokasi, KIE, Humas, dan Hubungan Antar Lembaga Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Barat, Rismiati, SE; dan Analisis Kesejahteraan Keluarga DPMDPPKB Kabupaten Tanah Datar, Anita Rahmawati Annur, SKM.

Anggota Komisi IX DPR RI, dr. H. Suir Syam meminta agar setiap orang tua memperhatikan pola asuh anak dengan baik dan memenuhi kebutuhan gizinya. Menurutnya, seringkali anak mengalami Stunting bukan karena miskin, akan tetapi tindakan orang tua yang kurang acuh terhadap anaknya.

“Untuk mencegah stunting dibutuhkan kesadaran dari para orang tua dan mengikuti arahan dari pemerintah serta meningkatkan pengetahuan. Selain itu ikuti pula pola hidup bersih dan sehat agar nantinya bisa melahirkan anak yang sehat,” kata Suir Syam.

Kepala Tim Advokasi, KIE, Humas, dan Hubungan Antar Lembaga Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Barat, Rismiati, SE menjelaskan, kegiatan sosialisasi ini penting dilaksanakan untuk memberikan informasi kepada masyarakat mengenai program Bangga Kencana dalam rangka meningkatkan pengetahuan, sikap, dan perilaku keluarga dan masyarakat untuk mewujudkan keluarga yang berkualitas.

“BKKBN akan terus berupaya mempercepat penurunan prevalensi stunting dengan cara mencegah lahirnya bayi stunting. Upaya ini untuk menyiapkan generasi Indonesia yang unggul di masa Indonesia Emas 2045,” pungkas Rismiati. (**)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *