Jakarta, JNcom – Dalam rangka menyambut Hari Kebaya Nasional (HKN) pertama kalinya yang jatuh pada tanggal 24 Juli 2024 mendatang, Perempuan Berkebaya Indonesia (PBI) menyelenggarakan kegiatan Remaja Berkebaya & Berkain Nusantara dengan tema “Kalau bukan kita, siapa lagi yang akan melestarikan budaya warisan leluhur bangsa”, Sabtu (20/7/2024), di gedung serbaguna perumahan anggota DPR, Kalibata, Jakarta.
Ketua Umum PBI, Rahmi Hidayati menjelaskan, selain didorong keinginan untuk melestarikan kebaya sebagai warisan leluhur bangsa, dimulainya gerakan berkebaya berawal dari kegiatan dirinya bersama komunitas wartawan untuk kompak mengenakan kebaya. Gerakan tersebut semakin berkembang dengan diselenggarakannya berbagai kegiatan seperti
1000 Perempuan Berkebaya, Kongres Kebaya Nasional, Kebaya Go to Campus dan lainnya.
“Jika bicara kelestarian, sasarannya adalah anak muda sehingga gerakan ini diarahkan kepada anak sekolah dan mahasiswa. Meskipun ada tantangan secara psikologis, namun bersyukur anak muda saat ini sudah banyak yang mengenakan kebaya,” ujar Rahmi.
Untuk lebih menggaungkan gerakan berkebaya, ia berharap pemerintah berperan aktif dengan memberikan himbauan kepada ASN untuk mengenakan kebaya di hari-hari tertentu. “Seandainya pemerintah mewajibkan ASN memulainya melalui gerakan Selasa Berkebaya misalnya, itu bagus sekali. Namun hal itu akan tercapai ketika mereka secara psikologis tidak terbebani untuk mengenakan kebaya,” tambah Rahmi.
Ditempat yang sama, Ketua KOWANI, Dr. Ir. Giwo Rubianto Wiyogo, M.Pd memberikan apresiasi dengan diselenggarakannya kegiatan tersebut. Menurutnya, kegiatan Remaja Berkebaya dan Berkain Nusantara ini merupakan kegiatan yang sangat bagus, dan harus terus disosialisasikan agar dapat melanjutkan dan melestarikan kebaya.
“Remaja jadilah motor penggerak dan agen perubahan agar kebaya lebih diminati dan selalu dikenakan oleh perempuan-perempuan Indonesia,” tuturnya.
Ketua panitia acara Trisny Susanti menyatakan, kegiatan kali ini dihadiri sekitar 200 peserta yang berasal dari kampus Universitas Indonesia, Universitas Pancasila, Universitas Pertamina, UPN Veteran, Universitas Insan Pembangunan Indonesia (UNIPI), Interstudy, London School of Public Relations (LSPR), Universitas Budiluhur, Universitas Indraprasta PGRI, Universitas Siber Asia, Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Institut Ilmu Qur’an, Universitas Pelita Harapan, Universitas Pakuan, UIN Syarif Hidayatullah, Politeknik Jakarta, Universitas Atmajaya Jogjakarta, Universitas Tanjungpura, Institut Bisnis Sumatera Utara, Universitas Islam Bandung, Universitas Bina Nusantara, Universitas Kristen Indonesia dan lain-lain.
Hadir pula siswa setingkat sekolah menengah atas, seperti SMAN 23 Jakarta, SLB Santi Rama, SMAN 31 Jakarta, SMA BudhiWarman 1 Jakarta Timur, SMAN 25 Jakarta, SMAN 57 Jakarta, SMKN 52 Jakarta, SLB Mawar Putih, SMKN 27 Jakarta, SMK Jayawisaya 2, SMU Pangudi Luhur, SMKN 2 Depok, SMKN 1 Bogor, SMAN 12 Tangsel, SMKN 8 Tangsel, SMPN 31 Jakarta, SMA Labschools Jakarta, SMK Yadika Jatirangga, SMAN 34 Jakarta, SMK 52 Teknologi dan lain-lain.
“Kami bergerak bersama generasi muda, kali ini melibatkan remaja-remaja SMA, mahasiswa dan para milenial,” pungkasnya. (Red/my)