October 25, 2024

Jakarta, JNcom – Buntut kunjungan 5 aktifis dan elit Nahdhiyyin ke negara Yahudi dan bertemu Presiden Israel Isaac Herzog meskipun dengan dalih dialog lintas iman adalah langkah yang tidak elok ditengah krisis kemanusiaan/genosida di tanah Palestina yang menelan puluhan ribu korban tewas serta hancurnya infra struktur kehidupan ditengah gencarnya kampanye HAM yang digencarkan oleh negara serta lembaga-lembaga internasional.

Merespon manuver elit nahdhiyyin, Ketua Umum Ikatan Pesantren Indonesia (IPI) Abdul Muhaimin menyatakan kunjungan tersebut sangat bertentangan dengan jiwa proklamasi dan bertentangan dengan prinsip politik luar negeri Indonesia , terlebih tidak kunjungan tersebut diluar pengetahuan tidak seijin PBNU.

“Manuver ini jelas melanggar etika dan moral sehingga layak menerima sanksi berat kepada mereka,” ujar KH Abdul Muhaimin Ketum IPI ketika dihubungi JURNALNUSANTARA.COM, di Jakarta, Sabtu (20/07/2024).

Diketahui kelima aktifis elit NU yang berkunjung ke Israel adalah Zainul Maarif, dosen di Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia) dan Wakil Ketua Lembaga Bahtsul Masail PWNU Jakarta; Munawir Aziz, Sekretaris Umum Persatuan Pencak Silat dan Sekretaris Umum Pagar Nusa; Nurul Barul Ulum dan Izza Anafisa Dania, anggota Pimpinan Pusat Fatayat NU; serta Ketua Pengurus NU Banten, Syukron Makmun.

Lebih lanjut Abdul menyebut dalam konteks fatsun politik tidak dibenarkan sangat menyakiti hati rakyat Indonesia yang sangat mengharapkan Palestina lepas dari belenggu Israel.

“Setuju dengan sikap PBNU yang memberhentikan ke lima orang tersebut dari naungan kelembagaan dibawah Nahdhotul Ulama . Tindakan ini agar menjadi pelajaran penting bagi kalangan elit nahdhiyyin,” tandasnya. (s handoko)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *