Salatiga, JNcom – Warga Buddha sejumlah 22 Kepala Keluarga (KK) dari dusun Joyo Watu Agung dengan keseluruhan berjumlah 80 an KK, umat Buddha dibawah pimpinan Rama Puji ini, Minggu (9/6/2024), mengadakan kegiatan Kirab Budaya dan Dharmasanti.
Acara Greget budaya yang diprakarsai oleh Romo Pujianto itu Hadir dalam acara itu Camat Tuntang, Kapolsek Tuntang dan Danramil Tuntang serta Kepala desa Watu Agung Tuntang Kabupaten Semarang.
Dalam ivent yang tertolong cukup spectakuler itu, untuk mengawali acara pembacaan syair Buddha, angklung dari gereja Kristen, paduan suara dari Kristen juga penampilan tarian tradisional jaranan dan kuda lumping.
Irama dengan alat musik gamelan yang dimainkan oleh anak- anak menjadi “icon” acara. Pasalnya pentas seni itu dimainkan oleh generasi masih diusia 12 tahun ke bawah. Dengan alunan yang tabuh mencerminkan mereka memiliki Bakat dan talenta juga terlihat dari sinden sanggar Metta Desita yang menguasai baik vokal, tarian teadisional juga kuda lumping sehingga menjadi sajian budaya yang utuh
Disatu sisi, Sanggar Meta perlu kita apresiasi karena mampu mendidik dan nguri- nguri melestarikan budaya warisan leluhur nusantara sebagai kearifan lokal.
Toleransi antar umat Moderasi beragama terlihat nyata dalam kegiatan ini, dengan undangan yang hadir dari lintas agama, begitu juga yang mengisi kegiatan juga dari lintas iman.
Kehadiran pelukis gaib dari team mr. Tukul jalan- jalan (Purwa Aji) yang menampilkan keahlian dan ciri khasnya melukis dengan mata tertutup kain sempat menyita perhatian masyarakat yang menghadiri acara. Demikian seperti kutipan Noor Haryati dari Tuntang Kabupaten Semarang (NANO)