Lampung Tengah, JNcom – Upaya pemerintah menyelamatkan generasi mendatang dari bahaya Stunting terus dilakukan. Salah satu langkah konkretnya adalah terus melakukan kegiatan sosialisasi dan KIE Percepatan Penurunan Stunting. Bersama mitra kerja di provinsi Lampung, kegiatan sosialisasi digelar di Aula Desa Kampung Dono Arum, Kecamatan Seputih Agung, Kabupaten Lampung Tengah, Selasa (21/11/2023).
Kegiatan sosialisasi dihadiri oleh Dedy Aryanto Yurida, S.STP, MH (Camat Seputih Agung); Mingrum Gumay, SH..MH (Ketua DPRD Prov. Lampung); Ratoyo, SKM, MM (Kabid Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga Dinas PP dan KB Kabupaten Lampung Tengah); Karnadinata, S.Sos.I, MM (Ketua Tim Kerja Pelayanan Administrasi, Pengawasan dan ZI WBK Perwakilan BKKBN Provinsi Lampung); Farah Nuriza Amelia, SH (Wakil Ketua KNPI Lampung).
Ketua Tim Kerja Administrasi dan Pengawasan Perwakilan BKKBN Provinsi Lampung, Karnadinata, S.Sos.I, MM menekankan pentingnya proses komunikasi, informasi dan edukasi kepada masyarakat terkait program pembangunan keluarga, kependudukan dan keluarga berencana (Bangga Kencana).
“Dalam program Bangga Kencana, pemerintah juga terus berupaya melakukan penurunan angka Stunting. Saya berharap bapak dan ibu memahami program ini dengan sederhana,” ujar Karnadinata.
Ditempat yang sama, Wakil Ketua KNPI Lampung, Farah Nuriza Amelia, SH menilai bahwa penurunan angka prevalensi stunting sangat penting guna mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainability Development Goals (SDGS). Pemerintah, lanjutnya, menargetkan angka prevalensi stunting turun menjadi 14% di tahun 2024. Berdasarkan Data Survey Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022, angka stunting secara nasional 24,4% pada 2021 turun menjadi 21,6% pada 2022.
“Angka tersebut masih di atas standar WHO yaitu di bawah 20% dan jauh dari yang ditargetkan pemerintah. Oleh karena itu, kita harus bekerja keras untuk menurunkan angka prevalensi stunting tersebut,” jelasnya.
Ia berharap dengan adanya sosialisasi ini, masyarakat bisa memahami cara mengasuh dan merawat anak bawah dua tahun, agar nantinya anak-anak mereka tumbuh secara sehat, cerdas, dan bebas dari stunting. (red)