Jakarta, JNcom – Untuk meningkatkan SDM yang unggul dan berdaya saing Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Energi dan Sumber Daya Mineral (BPSDM ESDM) menorehkan capaian kinerja positif selama 2023 pada pelatihan dan sertifikasi industri, pelatihan masyarakat, pendidikan vokasi.
Capaian ini merupakan wujud nyata menyukseskan Program Prioritas Nasional ke 3 yaitu “Meningkatkan Sumber Daya Manusia Berkualitas dan Berdaya Saing” seperti yang diungkapkan Kepala BPSDM ESDM, Prahoro Nurtjahyo pada Konferensi Pers Capaian Kinerja BPSDM ESDM Tahun 2023 & Target Tahun 2024 di Gedung Widjajono Partowidagdo BPSDM ESDM Jakarta pada Jumat (19/01/2024).
“Capaian kinerja positif 2023 apabila dibandingkan realisasi tahun 2022 meliputi pelatihan industri sebanyak 33.229 peserta atau sebesar 120%, sertifikasi kompetensi 28.558 atau sebesar 114%, pelatihan masyarakat 3.135 atau sebesar 160%, serta jumlah mahasiswa Politeknik Energi & Mineral (PEM) Akamigas Cepu dan Politeknik Energi dan Pertambangan (PEP) Bandung sebesar 1.415 mahasiswa atau 112%,” ujar Prahoro seperti release yang diterima redaksi JURNALNUSANTARA.COM, di Jakarta, pada Jumat (19/01/2024).
Lebih lanjut, Prahoro menjelaskan pelatihan industri dan sertifikasi dilakukan untuk menjamin pemenuhan kebutuhan kompetensi tenaga kerja di industri sektor ESDM. BPSDM ESDM juga menyelenggarakan pelatihan masyarakat khususnya masyarakat di daerah penghasil, daerah yang memiliki potensi Sumber Daya Alam (SDA), serta daerah yang melaksanakan kegiatan di bidang energi dan sumber daya mineral. Pelatihan ini merupakan implementasi dari Permen ESDM Nomor 13 Tahun 2022 tentang Bantuan Pelatihan dan Beasiswa Bidang ESDM.
Pendidikan Vokasi yang diselenggarakan oleh PEM Akamigas dan PEP Bandung bertujuan untuk menyiapkan calon tenaga kerja terampil yang siap kerja dan berkontribusi dalam sektor ESDM.
“Selama 2023 dengan wisuda di pertengahan tahun, PEM Akamigas telah meluluskan mahasiswa sebanyak 217 dan 132 mahasiswa atau 61 % sudah diterima bekerja. Sedangkan untuk PEP Bandung telah meluluskan mahasiswa sebanyak 73 dan 41 mahasiswa atau 56 % sudah diterima bekerja. Tahun ini, kami sudah membuka pendaftaran mahasiswa baru melalui jalur prestasi, rapor, potensi intelejensia umum, dan kerjasama industri,” urainya.
Prahoro menyebut dukungan Pengembangan SDM sektor ESDM juga meliputi kerja sama luar negeri seperti Indonesia dan Tanzania dalam rangka membuka peluang serta mendorong perdagangan dan investasi antar dua negara serta penguatan kompetensi SDM sektor energi.
“Tahun ini, sebanyak 40 orang dari Tanzania mengikuti pelatihan Natural Gas Transmission di PPSDM Migas serta Distribution Supervision dan Coal and Mineral Mining Safety Course di PPSDM Geominerba,” imbuhnya.
Diketahui kerjasama luar negeri juga dilakukan dengan Selandia Baru untuk meningkatkan kompetensi dalam mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) di Indonesia melalui program Short Term Training Scholarships (STTS) Geothermal Project Management Course. Selama periode 2017 hingga 2023 sebanyak 125 orang yang berasal dari pemerintah dan industri. BPSDM ESDM juga bekerjasama dengan Japan Organization for Metals and Energy Security (JOGMEC) untuk program pelatihan teknologi keselamatan tambang bawah tanah dengan memfasilitasi 449 peserta yang berasal dari perguruan tinggi, pemerintah & industri.
Dalam rangka pemenuhan kompetensi Aparatur Sipil Negara (ASN) Kementerian ESDM, BPSDM ESDM terus berupaya melakukan inovasi dalam kegiatan pengembangan kompetensi, salah satunya pada kegiatan pelatihan non klasikal yaitu program magang antar Eselon I, magang industri sektor ESDM hingga magang internasional, dukungan beasiswa tugas belajar dalam dan luar negeri serta One Stop Learning (OSL) melalui metode pembelajaran daring dengan pola asynchronous yaitu pembelajaran mandiri atau self pace learning.
BPSDM ESDM juga turut serta mendukung pelaksanaan Proyek Strategis Nasional melalui pelatihan-pelatihan dan sertifikasi untuk sub sektor migas, minerba, KEBTKE seperti pembangunan jaringan gas; proyek GRR dan RDMP Kilang, pembangunan fasilitas pengolahan dan pemurnian komoditas nikel, bauksit, tembaga, pasir besi, dan vanadium; serta pelatihan tenaga ahli untuk kawasan industri Morowali.
“Terkait Program Kinerja 2024, BPSDM ESDM menargetkan diklat industri sebanyak 25.200 peserta atau naik 48% dan sertifikasi industri sebanyak 21.650 peserta atau naik 5% dari target tahun sebelumnya. Sedangkan untuk pelatihan masyarakat sebanyak 2.202 peserta yang dibiayai oleh APBN,” terangnya.
Menurut Prahoro BPSDM ESDM merupakan unit kerja di Kementerian ESDM yang memiliki tugas menyelenggarakan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang minyak dan gas bumi, ketenagalistrikan, mineral dan batubara, energi baru, energi baru terbarukan, konservasi energi, dan geologi.
“BPSDM ESDM dalam melaksanakan tugasnya didukung oleh Sekretariat BPSDM ESDM, empat Pusat Pengembangan SDM (PPSDM KEBTKE (Ketenagalistrikan, Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi), PPSDM Migas (Minyak dan Gas Bumi), PPSDM Geominerba (Geologi, Mineral, dan Batubara), PPSDM Aparatur), dua Politeknik (PEM Akamigas dan PEP Bandung), serta Balai Diklat Tambang Bawah Tanah (BDTBT) yang tersebar di Jakarta, Cepu, Bandung dan Sawahlunto, Sumatra Barat,” tandasnya. (han)