November 28, 2024

Jakarta, JNcom – Ketika engkau tak bergeming dan lepaskan genggaman tanganmu dariku, saat itulah jiwa ragaku runtuh dan hancur, namun aku kembali bangkit dan tegar karena aku yakin engkau mau aku melanjutkan langkah dan perjuanganmu.

Ungkapan tersebut disampaikan Istri Arist Merdeka Sirait, Rostimaline Munthe pasca meninggalnya suami tercinta pada 26 Agustus 2023 lalu yang kembali diungkapkan dalam acara mengenang 100 hari wafatnya Ketua Komnas Anak, Arist Merdeka Sirait, Sabtu (16/12/2023) di kantor Komnas Perlindungan Anak, Jakarta.

Dihadiri 20 anak yatim piatu dari Yayasan Mizan Amanah, Rostimaline Munthe mengenang dan menceritakan bagaimana perjuangan sang suami yang selama hidupnya mendedikasikan diri untuk memperjuangkan hak-hak anak di seluruh Indonesia.

“Semasa hidupnya beliau memberikan perhatian dan perlindungan begitu besar terhadap anak-anak termasuk pendidikannya, dengan mengunjungi ke seluruh pelosok Indonesia. Itu artinya beliau hidupnya untuk anak-anak di Indonesia,” kenangnya.

Komisioner Komnas Perlindungan Anak (PA) yang juga Bunda Anak Autis Indonesia, Dr. Imaculata Umiyati, S.Pd, M.Si menilai sosok almarhum Arist Merdeka Sirait merupakan sosok yang sempurna dalam membela anak-anak Indonesia. Menurutnya, hingga menjelang akhir hayatnya tanpa pertimbangan apapun selalu membela anak dalam segala situasi.

“Pak Sirait ini menghibahkan hidupnya untuk anak-anak. Begitu banyaknya yang telah dilakukan oleh beliau, semangat inilah yang diwariskan kepada kami. Jadi anak mutlak harus dilindungi, tidak ada kata damai untuk dzolim kepada anak,” ungkapnya.

Sementara itu, PJS Ketua Komnas Perlindungan Anak, Latifah mengatakan, bertepatan dengan 100 hari meninggalnya Arist Merdeka Sirait ada kejadian pembunuhan terhadap 4 anak yang menyita perhatian publik. “Kami sangat prihatin atas kejadian tersebut sehingga kita perlu mewaspadai terhadap adanya predator anak dimanapun berada,” imbuhnya.

Ia mengakui perjuangan Komnas Perlindungan Anak yang dilakukan pasca meninggalnya Arist Merdeka Sirait belum seberapa banyak. Dengan mengenang 100 hari almarhum Arist Merdeka Sirait, spiritnya harus tetap digaungkan dan ditanamkan karena perjalanan dalam memperjuangkan anak masih panjang.

“Sampai hari ini masih banyak tugas-tugas Komnas Perlindungan Anak supaya anak-anak mendapatkan keadilan. Spirit di 100 hari ini yang ingin kami tanamkan kepada anak-anak dan kita semua agar anak bisa melatih diri dan waspada, ketika anak menghadapi situasi kekerasan maka si anak harus berani bicara supaya tidak ada lagi korban dimasa yang akan datang,” pungkasnya. (red/my)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *