Jakarta, JNcom – Sejumlah warga di RT 004 RW 02 Kelurahan Kedoya Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat mengeluhkan pembangunan gorong-gorong di sekitar rumahnya yang telah dilakukan pada Sabtu, 16 September 2023 lalu.
Seorang warga bernama Iwan menilai, proyek itu dijalankan secara sepihak karena tak semua warga terdampak setuju dengan pembangunan saluran air yang diklaim di tanah pribadi tersebut.
“Dari pertemuan terakhir dengan pihak mereka (pemilik proyek) ‘kan awalnya memang kita belum pernah ada kata sepakat. Kalau warga di sini sih, apalagi keluarga saya itu merasa diintimidasi gitu padahal ini tanah kita,” ujar Iwan saat ditemui di kediaman salah satu warga.
Iwan pun menyayangkan pihak pemilik proyek yang tidak mengindahkan permintaan warga saat eksekusi proyek berlangsung.
“Pertama hari Senin kita digeruduk sekitar 40 orang yang saya juga nggak tahu mereka dari mana. Di situ saya sempat bilang ke mereka bahwa jangan sampai merusak rumah. Terus hari Sabtunya pukul 8.20 pagi datang rombongan banyak sekali diiringi backhoe, tiba-tiba masuk ke dalam dan langsung mengeruk begitu saja,” ungkap Iwan.
“Terus timbulah masalah yang lain-lain seperti kanopi rumah saya dibongkar dengan paksa, septitank salah satu warga yang jebol imbas proyek gorong-gorong ini,” imbuh dia.
Sementara itu, Doddy yang juga merupakan warga setempat menyebut bahwa pihaknya bersama warga akan menempuh jalur hukum untuk membuktikan jika pihak Ibu Susylia Sukana telah melakukan kesalahan dalam pembangunan proyek tersebut.
“Selain kerugian materil karena sejumlah fasilitas rumah rusak, psikologis kami juga ‘kan sempat terganggu karena mengalami intimidasi dari sebelum dan saat pembangunan proyek. Kami berharap mereka (pemilik proyek) membongkar kembali gorong-gorongnya karena ini hanya untuk kepentingan mereka sendiri,” tutup Doddy.
Selanjutnya sampai saat ini kerusakkan yang mereka timbulkan belum ada perbaikkan sama sekali.
Disini semakin menambah rasa kekecewaan kami sebagai warga
Sementara itu, belum ada respons dari Kelurahan Kedoya Selatan dan pemilik proyek terkait pembangunan gorong-gorong hingga berita ini diturunkan. (**)