Jakarta, JNcom — Dalam upaya menarik perhatian semua pihak agar bersama-sama memperhatikan kebutuhan gizi anak-anak Indonesia yang masih perlu ditingkatkan, BlueBand canangkan misi mempromosikan sarapan bergizi penuh Omega 3 & 6 bagi anak-anak Indonesia. Kampanye ini sendiri merupakan respon terhadap berbagai studi yang menunjukkan bahwa Omega-3, yang sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan otak anak, yang saat ini diamati masih perlu ditingkatkan untuk pola makan bernutrisi. Bahkan, hanya 2 dari 10 anak di seluruh pelosok negeri yang mendapatkan asupan Omega-3 dalam jumlah cukup setiap harinya.
President Director Upfield Indonesia, Dicky Saelan mengatakan, pada tahun 2045 mendatang, tepat saat usia kemerdekaan mencapai 100 tahun, Indonesia diprediksi akan mendapatkan bonus demografi berupa 700 umlah senduduk dalam usia eroduktif (15-64 tahun). Agar penduduk dengan usia produktif tersebut memiliki kemampuan kognitif, kecerdasan, daya konsentrasi dan kreativitas yang tinggi serta kesehatan mental yang baik, sehingga dapat memberikan kontribusi besar bagi negara, maka asupan nutrisi Omega 3 & 6 anak-anak kita saat ini, yang nanti akan menjadi Generasi Emas tersebut, harus kita tingkatkan. Apalagi ditambah fakta bahwa hanya 2 dari 10 anak yang tercukupi asupan harian Omega 3. Padahal mereka adalah calon-calon Generasi Emas 2045 Indonesia.
Menjadi tambahan dari kampanye “Sarapan Berisi” yang saat ini masih berlangsung dengan target edukasi 850,000 anak, kampanye BlueBand kali ini berkomitmen mengedukasi paling tidak 10.000 anggota keluarga (ayah, ibu dan anak)di Indonesia mengenai pentingnya sarapan bergizi dengan Omega 3 & 6 lewat beragam pendekatan, mulai dari kick-off berupa Voluntrip (volunteering trip) bersama para ibu, edukasi pentingnya Omega 3 & 6 dan pembagian paket sarapan bergizi, interaksi langsung dengan konsumen dan edukasi lewat media sosial. Kampanye edukasi tersebut mendapat dukungan dari Kitabisa, platform program sosial terkemuka dan Alfamart, gerai minimarket ritel terpercaya di Indonesia.
Dukungan terhadap pemenuhan gizi anak-anak Indonesia yang dilakukan oleh BlueBand didukung penuh oleh Alfamart. Corporate Affairs Director Alfamart, Solihin, menegaskan Alfamart juga memiliki kepedulian terhadap kecukupan gizi para pelanggannya.
“Alfamart memastikan ketersediaan produk BlueBand di seluruh jaringan gerai di seluruh Indonesia. Alfamart mengajak pelanggan setia kami agar turut berkontribusi dalam kampanye ini. Dengan membeli BlueBand di Alfamart maka konsumen sudah turut menyumbang program paket sarapan bergizi untuk 10.000 ayah bunda dan anak,” tambahnya. Sementara, Kitabisa akan menjadi pelaksana program edukasi ini.
Vikra Ijas, Co-founder Kitabisa mengaku senang dapat menjadi bagian dari kampanye nasional berkelanjutan yang diinisiasi oleh BlueBand. “Kami percaya makanan bergizi sangat penting bagi tumbuh kembang anak dan turut mengajak semua pihak untuk ikut berkontribusi dalam kampanye ini. Semoga program ini berdampak positif bagi tumbuh kembang dan masa depan anak-anak Indonesia,” ungkapnya.
Menimbang masih rendahnya jumlah anak-anak Indonesia yang tercukupi asupan harian Omega 3 & 6 mereka, maka dapat disimpulkan bahwa pengetahuan dan kesadaran mengenai pentingnya asupan Omega 3 & 6 bagi anak-anak di Indonesia masih kurang. Omega 3 banyak ditemukan pada ikan makarel, sarden, salmon, telur, biji chia, sayuran hijau, sementara Omega 6, yang banyak ditemukan pada kedelai, almond, tahu tempe. Keduanya memainkan peran penting dalam tumbuh kembang anak.
Prof. Dr. Ir. Made Astawan, MS merupakan pakar teknologi pangan dan gizi terkemuka di Indonesia dan salah satu ketua PERGIZI PANGAN Indonesia, mengatakan bahwa secara ilmiah terdapat korelasi erat antara asupan Omega 3 & 6 yang cukup dengan proses tumbuh kembang anak.
“Masing-masing asam lemak omega tersebut memiliki fungsi yang berbeda. Omega 3 terbagi menjadi tiga jenis, yaitu Docosahexaenoic acid (DHA), Eicosapentaenoic acid (EPA) dan Alpha-linolenic acid (ALA) dimana masing-masing memiliki fungsi yang penting, yaitu: membantu meningkatkan kemampuan kognitif, meningkatkan konsentrasi dan daya ingat, menekan depresi dan kecemasan, hingga menjaga daya visual,” jelasnya.
“Asam lemak Omega 6 yang terdiri dari linolenic acid (LA) dan arachidonic acid (ARA) berfungsi sebagai sumber energi dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Semua fungsi tubuh perlu dijaga dalam kondisi baik agar anak-anak dapat tumbuh dan berkembang secara maksimal. Sesuai saran Kementerian Kesehatan, anak-anak disarankan untuk mengonsumsi dan memenuhi kebutuhan omega 3 sebanyak 0,7 — 0,9 gram per hari. Kesenjangan asupan gizi ini otomatis berpotensi menghambat masa depan dan terwujudnya Generasi Emas 2045,” tambahnya.
Dengan asupan Omega 3 & 6 yang cukup, diharapkan para kandidat generasi emas 2045, anakanak kita, dapat menguasai lima life skills ane krusial, yaitu 5C: cnitical thinking, creativity and inovation, communication skill, collaboration dan confidence.
BiueBand juga meyakini peran orang tua memahami pentingnya sarapan bergizi penuh Omega 3 & 6 bagi anak-anak Indonesia. Sentimen ini mendapat respon positif dari para orang tua di Indonesia.
Sementara itu, Mona Ratuliu, selebriti dan penggiat media sosial, sekaligus Ibu dari empat anak mengatakan, anak-anak adalah masa depan kita dan merupakan tanggung jawab kita bersama untuk memberikan nutrisi yang tepat sejak usia dini.
“Mewakili para orang tua, saya percaya bahwa kampanye edukasi berkelanjutan BlueBand tentang pentingnya sarapan bergizi penuh Omega 3 & 6 bagi anak-anak Indonesia akan berdampak besar bagi Indonesia. Sarapan yang bergizi dapat mengatur suasana hati anak, empati kepada orang-orang di sekitarnya, dan aktif baik secara mental maupun fisik. Jadi ayah dan bunda, mari kita maksimalkan kesempatan untuk memberikan nutrisi terbaik demi mempersiapkan anak-anak kita menjadi Generasi Emas 2045,” imbuhnya.
“Jangan lupa aspek penyajian agar anak-anak lebih memilih menu sarapan yang bergizi. Mulai dari piring atau wadah makanan, jenis makanan, mengatur letaknya, takaran yang pas, estetika susunan dan perpaduan warnanya. Anak-anak tentu lebih senang banyak warna di piring mereka dibandingkan orang dewasa,” tambah Mona. (Red/my)