Jakarta, JNcom – Pasca kebakaran hebat yang terjadi pada Maret 2023 lalu di Depo Plumpang, Jakarta Utara belum ada progres dari pemerintah terhadap pembangunan buffer zone di lokasi tersebut. Direktur Eksekutif Pusat Studi Perkotaan Nirwono Joga mengatakan, pemerintah perlu bergerak cepat sebelum warga membangun kembali huniannya yang riskan dan sangat berbahaya.
“Lebih cepat, lebih baik ditata kembali dan segera dibangun buffer zone dan merelokasi permukiman warga secepatnya,” ujar Nirwono, Senin (31/7/2023).
Menurutnya, mereka akan berisiko terluka dan meregang nyawa jika ada bencana kebakaran serupa. Dengan adanya Pembangunan buffer zone sekitar 50 meter diharapkan menjadi atensi utama kementerian terkait dan Pemerintah DKI Jakarta, demi menekan potensi bahaya yang dialami warga seperti kebakaran sebelumnya.
“Yang jadi pertimbangan utama adalah keselamatan warga, karenanya mereka harus direlokasi sehingga buffer zone sangat dibutuhkan pada setiap objek vital nasional sehingga harus disediakan demi keamanan dan keselamatan objek tersebut. Termasuk keselamatan masyarakat yang tinggal di sekitarnya,” tambahnya.
Pemerintah pusat dan DKI, lanjutnya, harus berkoordinasi dan berkolaborasi dalam berbagai tugas ini. Pemerintah DKI dan BPN perlu mendata ulang untuk mengetahui lahan yang menjadi milik Depo Pertamina yang harus dibebaskan tanpa ganti rugi ke warga.
Soalnya, kata dia, tanah tersebut memang milik negara atau Pertamina, sehingga jika diberi ganti-rugi maka bisa menjadi temuan tindak korupsi karena negara membayar tanahnya sendiri. Kemudian Pemerintah DKI menyiapkan dan mendata jumlah penduduk yang akan terdampak direlokasi ke rusun yang sudah dibangun. Jika perlu Pemerintah Pusat dan Pemprov DKI membangun rusun bersama di lokasi yang aman tidak jauh dari Depo Pertamina, di luar buffer zone.
“Insiden kebakaran yang merenggut nyawa orang saat itu harusnya menjadi pemicu pemerintah untuk bergerak lebih cepat,” tegasnya.
Sementara itu, Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Irto Ginting mengatakan, pembangunan zona aman atau buffer zone Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara, masih berproses. Rencana pembangunan buffer zone selebar 52,5 meter pertama kali diungkapkan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir usai kebakaran hebat di Depo Pertamina Plumpang, lalu merembet ke sejumlah rumah warga pada 3 Maret 2023. Buffer zone akan menjadi wilayah yang memisahkan permukiman warga dengan Depo Pertamina Plumpang. (Red)