Jakarta, JNcom – Hal yang cukup unik dan luar biasa terjadi dalam Invitasi gulat pelajar Provinsi DKI Jakarta 28 – 30 Juli 2023 yang berlangsung di GOR Otista Jakarta Timur. Dalam pertandingan hari pertama invitasi gulat yang diikuti 178 pegulat dari 5 wilayah dan 3 kabupaten/kota di luar Jakarta ini, terdapat seorang pegulat putri cilik bernama Keyra Rebeca Penders.
Keyra panggilan akrabnya, aslinya menekuni cabang Judo dan tercatat sebagai pelajar berprestasi di Judo hingga akhirnya ia lolos masuk POPB untuk tingkat Sekolah Dasar. Namun, dalam invitasi gulat pelajar yang kini tengah berlangsung, Keyra meraih medali perak untuk kategori usia 12 tahun di kelas 29 kg.
Keyra bisa seperti ini, menurut narasi ibunya Keyra, Biancak Penders pada hari ini, putrinya ini menekuni Judo sekaligus Gulat baru satu tahun tepatnya di tahun 2022. Pertama belajar Gulat, tapi Judo ketemu duluan, akhirnya belajar Judo.
Satu bulan belajar Judo, Keyra diminta mengikuti kejuaraan dan ternyata ia pun berhasil merebut juara 3-4. Kali kedua baru belajar enam bulan, Keyra meraih juara kedua mengalahkan lawan yang sudah sabuk kuning, kemudian kejuaraan Judo yang ketiga, Keyra kembali mengukir prestasi meraih medali perak.
Digulat ini, Keyra sudah dua kali mengikuti kejuaraan. Kejuaraan pertama pada Maret 2023 kemarin di Ragunan. Keyra berhasil meraih medali emas (juara pertama). Sekarang adalah kejuaraan Keyra yang kedua merebut medali perak.
Para pelatih gulat seperti Rachman Joko, Agung Jenggo, Romulus, dan lain-lain menyebutkan partai final antara Keyra dan lawannya adalah partai “mati-hidup”. Partai yang sangat seru karena pertaruhan antara pegulat POPB dan pegulat non POPB.
Di samping itu, pertarungan keduanya pada Jumat petang itu disebut-sebut sebagai partai yang ditunggu-tunggu oleh semua penggemar gulat pelajar DKI. Mengapa demikian?, Kedua-duanya adalah pegulat hebat. Punya kemampuan bertarung yang tidak pernah mau kalah di atas matras. Sifat itu ada pada keduanya, dan itu dibuktikan lewat pertandingan final antar-keduanya pada Jumat petang kemarin.
Keyra sudah ketinggalan poin 8-17. Dalam posisi itu seorang pegulat berpengalaman pun pasti merasa untuk apa berjuang menang, waktu tinggal 1 menit kurang, bagaimana bisa menang. Namun Keyra yang masih berusia 11 tahun ampu mengejarnya perlahan-lahan, poin demi poin hingga hanya berbeda dua poin dalam kedudukan 16-18 di menit-menit terakhir.
Kalau saja waktu masih tiga detik sisa dipastikan Keyra bisa mengalahkan pegulat POPB. Karena poisi terakhir punggung lawan sudah menyentuh matras secara utuh, namun bel berbunyi duluan sebelum bahu kanan lawan seluruhnya menyentuh matras untuk toss.
Usai pertandingan, Keyra menangis karena kalah, tetapi sesungguhnya ia menangis lebih karena ia belum bisa menerima ia bisa kalah. Sebab hingga detik terakhir, meski terengah-engah ia masih memiliki tenaga dan spirit untuk bisa mengalahkan lawannya. Teruslah berjuang untuk Keyra dan juga kedua orang tuanya, Bianca dan suaminya Penders. (Guffe)