Jakarta, JNcom – Tak sedikit. Kelompok civil society digandeng pemerintah untuk proaktif mengajak masyarakat lebih cerdas menggunakan sosial media (sosmed). Pengguna digital diberi pengetahuan dalam memanfaatkan sosmed agar bijak dan beretika.
Salah satu cara agar pengguna cerdas bersosmed adalah menghindari konten-konten berbau sara di sosmed.
Begitu materi yang disampaikan narasumber Bincang Bareng Komunitas Religi di Sumenep yang digelar Kaukus Muda Indonesia (KMI) bekerjasama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo),
Sabtu 15 Juli 2023.
Mengambil tema “Literasi Digital Cegah Konten Berbau Sara di Sosmed” yang bertempat di Kantor MWC NU Rubaru. Tiga narasumber Kadiskominfo Sumenep, Ferdiansyah Tetrajaya. Rofiatur Rofiah, influencer dan Alief Fadhilah Atthalariq, praktisi digital menyeru kepada peserta agar cerdas memanfaatkan sosial media.
Ferdiansyah Tetrajaya mengatakan, era digital dengan segala kemudahannya. Menjelma seperti pisau bermata dua. Segala aktivitas keseharian kita akan terekam dalam satu big data. Kemudian menjadi jejak digital yang tak akan bisa dihapus.
Karena itu, Ferdiansyah mengajak kepada peserta Komunitas Religi dalam acara itu agar menjadi manusia yang pandai memfilter segala konten yang tersebar di sosIal media. Agar kesatuan dan persatuan bangsa tetap terjaga.
“Media sosial semestinya dimanfaatkan untuk bersosialisasi dan berinteraksi dengan menyebarkan konten-konten positif. Sayangnya, beberapa pihak memanfaatkannya untuk menyebarkan informasi yang mengandung konten negatif. Jika hal tersebut dibiarkan, dikhawatirkan akan membahayakan generasi muda,” papar Ferdiansyah.
Hal senada disampaikan Rofiatur Rofiah. Influencer muda ini memberi tips bagi pengguna sosmed yang lagi dirundung masalah gegara konten yang tak bersesuaian dengan isi hatinya.
“Puasa medsos cara ampuh untuk mereka yang tertekan/depresi akibat konten negatif medsos. Seperti adanya komentar negatif, berita hoax mengenai dirinya, dll,” pesan Rofiatur.
Dikatakan, puasa medsos harus dilakukan untuk menetralkan pikiran yang lagi galau. “Jauhkan diri dari hal yang berbau digital, itu salah satu cara ampuh,” katanya menambahkan.
“Setelah pikiran netral. Isi dengan konten-konten positif,” sambungnya.
Sedangkan Alief Fadhilah Atthalariq, seorang praktisi digital memberi tips kepada peserta acara agar memahami kehadiran teknologi digital bisa membantu tugas-tugas manusia. “Jika bisa memanfatkan teknologi digital saat ini sangat membantu kemajuan kehidupan kita,” terang Alief.
Karena itu ia memberi tips agar memanfaatkan teknologi digital, terutama dalam beraktivitas di sosial media melalui cara memanfaatkan berbagai platform dan layanan digital sesuai kebutuhan banyak orang.
“Dari fasilitas platform sosial media itu, banyak keuntungan finansial yang akan didapat. Jadi cerdas lah menggunakan platform digital saat ini,” pesan Alief sambil mengakhiri pemaparannya. (Red)