Kabupaten Semarang, JNcom – Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Pendidikan KeWarganegaraan mengadakan kunjungan ke kampus UNY, Senin, (18/11/24). Kegiatan atau pertemuan diisi dengan seminar sehari bersama Narasumber Prof. Dr. Suyoto dan Dr. Budi Mulyono.
Dalam kesempatan itu, Suyoto menyampaikan materi tentang Konstruksi Pengalaman Pembelajaran, Rekonstruksi Pengalaman Pembelajaran, DeKonstruksi Pengalaman Pembelajaran.
“Tujuan yang hendak dicapai dalam pembelajaran goalnya apa. Bagaimana kita mengetahui tujuan tercapai atau tidak. Bagaimana cara proses dalam mencapai terwujudnya tujuan tersebut,” ujar Suyoto.
Rancangan mundur ke belakang bertujuan untuk mewujudkan tujuan pembelajaran. Mengidentifikasi tantangan dan peluang yang ada untuk mencapai tujuan pembelajaran. Perkembangan pendidikan yang mengutamakan untuk menggali potensi SDM anak, dengan melakukan pembelajaran berdiferensiasi, sehingga potensi dan bakat anak bisa, digali dan di tumbuh kembang kan semaksimal mungkin.
“Dengan melakukan kolaborasi niscaya tujuan pembelajaran tercapai,” tambahnya.
Sementara itu, Digital Citizen ship
Untuk anak SMP, SMA dan SMK, Dr. Budi Mulyono menjelaskan, kewarganegaraan Digital Hak dan kewajiban warga negara merupakan konsekuensi hukum dimana merupakan kehidupan bersama dengan menjunjung tinggi toleransi kewarganegaraan. Membudayakan Perilaku online yang sehat (Being Healty Online).
Hak dan kewajiban warga negara Digital sama dengan warga negara yang terkorelasi dengan ruang Digital.
Diferensiasi Digital Citizen ship study membagi kedalam 3 bagian, yaitu Etika dan tanggung jawab online diberikan pada pendidikan tingkat dasar; Literasi media dan informasi untuk mencegah dan melakukan cros cek kebenaran berita terkait kemampuan untuk mengolah informasi dengan benar diberikan pada pendidikan menengah; Keterlibatan dan partisipasi online diberikan kepada pendidikan tinggi.
Kewarganegaraan Digital terdiri dari Identitas WN digital (Knowledge, Skills, Behaviours), Management waktu layar: 3 jam normal, Managemen Cyber Bullying, Management Keamanan Cyber, Managemen Privasi, Berpikir kritis, Jejak rekam digital, Empati Digital.
“Kewarganegaraan Digital diharapkan mampu membentuk warga negara Digital yang bertanggung jawab dalam setiap tindakan yang dilakukannya,” pungkasnya. (Noor Hayati/NANO)