Pekalongan, JNcom – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Tengah menggelar sosialisasi dan KIE (Komunikasi, Informasi, dan Edukasi) program Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) di Balai Desa Gebangkerep, Kecamatan Sragi, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, Sabtu (9/11/2024).
Kegiatan sosialisasi yang dihadiri oleh ratusan warga Desa Gebangkerep tersebut menghadirkan narasumber Pj Kepala Dinas DP3AP2KB, Argo Yudha Ismoyo, S.STP., M.A.P dan Ketua Tim Pokja Adpin Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Tengah, Nasri Yatiningsih, SE, MM serta sejumlah tokoh masyarakat setempat.
Ketua Tim Pokja Adpin Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Tengah, Nasri Yatiningsih, SE, MM menjelaskan bahwa kurangnya asupan gizi dan pola pengasuhan yang salah, menjadi penyebab stunting terjadi. Jadi, stunting tidak hanya menyerang keluarga tidak mampu saja, tapi juga dari keluarga yang berkecukupan karena pola asuh yang salah.
“Tugas mengurus anak dan keluarga menjadi tanggung jawab istri dan suami. Seorang suami harus memberikan kasih sayang secara optimal kepada istrinya selama hamil dan menyusui, serta tidak merokok dekat ibu hamil dan menyusui,” ujarnya.
Tak kalah penting, tambah Nasri, bagi pasangan yang akan menikah harus memperhatikan 4T yaitu Terlalu Muda, Terlalu Tua, Terlalu Dekat, dan Terlalu Banyak. Usia yang ideal untuk menikah adalah minimal usia 21 tahun bagi perempuan dan 25 tahun bagi laki-laki.
“4T ini perlu disosialisasikan. Selain itu, bagi laki-laki yang akan menikah dihimbau untuk berhenti merokok agar kualitas sperma dalam kondisi baik,” tambahnya.
Ditempat yang sama, Pj Kepala Dinas DP3AP2KB, Argo Yudha Ismoyo, S.STP., M.A.P meminta agar Organisasi Perangkat Daerah (OPD) berkolaborasi untuk mencari solusi permasalahan stunting.
“Membangun kolaborasi ini sangat penting dilakukan agar bisa mendorong perubahan yang lebih baik lagi, termasuk masalah data menjadi dasar penting, karena data ini tidak dihasilkan dari satu OPD tapi dari berbagai OPD, yang menjadi syarat mutlak untuk memperkuat kolaborasi berbagai OPD,” pungkasnya.
Dalam sosialisasi tersebut dilakukan dialog antara narasumber dengan peserta sosialisasi. Acara diakhiri dengan pembagian door prize dan ramah tamah. (***)