November 28, 2024

Merangin, JNcom – Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) melalui Komisi IX bersama Pemerintah yang diwakili oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menggelar acara sosialisasi dan KIE (Komunikasi, Informasi, dan Edukasi) program Bangga Kencana (Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana). Acara sosialisasi digelar di Aula Desa Pulau Tengah, Kecamatan Jangkat, Kabupaten Merangin, Sabtu (28/9/2024)

Anggota Komisi IX DPR RI H. Handayani, SKM., MPH berharap adanya kolaborasi dari semua pihak dalam menanggulangi stunting. Sinergitas diperlukan untuk mengintervensi aspek sensitif dan spesifik dari pencegahan stunting. Selain itu, kolaborasi eksekutif dan legislatif diperlukan dalam mengadvokasi pemerintah daerah dengan harapan memberi daya ungkit yang signifikan dalam menurunkan angka stunting menjadi 14% di tahun 2024.

“DPR mendorong terciptanya kolaborasi bersama-sama demi terwujudnya generasi masa depan yang berkualitas dan memiliki daya saing dengan negara lain. Generasi muda berkualitas tak lahir secara kebetulan, namun generasi muda berkualitas harus disiapkan dimulai dari keluarga yang berkualitas,” ujarnya.

Di tempat yang sama, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jambi, Drs. Putut Riyatno, M.Kes meyakini bahwa angka Stunting di Provinsi Jambi akan turun jika program Bangga Kencana berhasil dengan baik. Dalam program tersebut, salah satunya menekankan agar tidak menikah di usia muda karena akan menimbulkan resiko terjadinya Stunting. Selain itu, hamil di usia terlalu muda atau terlalu tua juga beresiko, hamil terlalu dekat jaraknya antara anak yang satu dengan anak lainnya, serta tidak memiliki anak terlalu banyak.

BKKBN Provinsi Jambi, kata Putut, penurunan angka Stunting di Provinsi Jambi untuk tahun 2024 ditargetkan harus mencapai 12 persen, sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jambi. Hal itu sejalan dengan Perpres nomor 72 Tahun 2021 tentang Program Percepatan Penurunan Stunting (PPS) yang menargetkan penurunan prevalensi stunting nasional menjadi 14 persen pada tahun 2024. Oleh karena itu perlu dilakukan koordinasi antar satgas stunting bersama dengan Pemda dan lintas sektor.

“Provinsi Jambi sendiri ditargetkan untuk menurunkan angka stunting dari baseline 13,5 persen pada tahun 2023 menjadi 11,9 persen pada tahun 2025, dan 3,5 persen pada tahun 2045,” pungkasnya. (red)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *