October 4, 2024

Jakarta. JNcom – Starvision kembali mempersembahkan drama religi terbaru berjudul “Laut Tengah,” yang disesuaikan dari novel best seller karya Berliana Kimberly.

Drama ini diharapkan membawa kisah penuh makna dan emosi, sesuai dengan tema dan kedalaman cerita dalam novelnya.

Penyesuaian ini menjadi salah satu karya yang dinantikan, terutama oleh para penggemar novel tersebut.

Film “Laut Tengah” mengisahkan cinta segitiga antara Haia, Bhumi, dan Aisa, yang menghadapi berbagai situasi sulit dalam hidup mereka.

Drama ini menggali konflik emosional dan spiritual yang dihadapi oleh ketiga tokoh tersebut, menjadikan kisah ini penuh dengan dilema dan pilihan berat.

Produser film “Laut Tengah,” Chand Parwez Servia, mengatakan bahwa melalui film ini, Starvision ingin memberikan keragaman dalam penceritaan dengan mengangkat tema religi yang dibalut dengan lanskap indah Korea.

“Hal ini diharapkan membuat ‘Laut Tengah’ memiliki nuansa drama religi yang mirip drakor, dengan sentuhan estetika visual yang memikat dan memberikan pengalaman menonton yang berbeda,” ucapnya.

Chand Parwez Servia mengatakan, Film ‘Laut Tengah’ mengisahkan cinta yang mengharukan dan penuh tantangan, serta tentang pemahaman perasaan dan penerimaan takdir dalam kehidupan.

Chand Parwez menyatakan, Starvision ingin menghadirkan penyegaran di genre drama religi dengan nuansa visual yang kuat, mirip seperti drama Korea.

Penulis novel “Laut Tengah,” Berliana Kimberly, mengungkapkan rasa syukurnya bahwa cerita yang ditulisnya dengan penuh perjuangan kini lebih hidup melalui karakter di film.

Berliana Kimberly menegaskan bahwa film ini adalah film keluarga yang bisa dinikmati bersama orang-orang tercinta.

Berliana Kimberly mengatakan, “lTulisan yang saya buat dengan penuh tangis dan lelah kini disayangi banyak orang. Para pemeran film ‘Laut Tengah’ juga mau berproses dalam cerita ini.

“Menghidupkan karakter di novel membuat cerita saya lebih hidup. Tonton film ini dengan orang-orang yang kalian cintai,” ujarnya.

Film “Laut Tengah” mengambil lokasi syuting di Indonesia dan Korea Selatan, didukung oleh Seoul Metropolitan Government dan Seoul Film Commission.

Film ini menjadi kolaborasi lintas negara. Selain model dan aktris asal Malaysia Anna Jobling yang memerankan Aisa, produksi film ini juga melibatkan kru lokal dari Korea Selatan, menambah kekayaan dan keahlian dalam proses pembuatan film.

“Laut Tengah” di antaranya dibintangi oleh Yoriko Angeline, Ibrahim Risyad, Anna Jobling, Aliando Syarief, Gabriel Prince, Azkya Mahira, Cut Mini, Pritt Timothy, Nungki Kusumastuti, Djenar Maesa Ayu, Alex Rio, serta pemain lainnya dari Korea dan Indonesia. Film ini menghadirkan berbagai talenta yang memperkaya cerita dan karakter yang ada.

Yoriko Angeline menceritakan pengalamannya selama syuting di Korea Selatan. Ia menghidupkan karakter Haia, yang membawanya ke dalam pengalaman baru dalam berakting.

Yoriko Angeline merasa bersyukur bisa mempelajari banyak hal dan mendapatkan pengalaman baru di film ini, yang dianggapnya sangat berharga untuk mengembangkan keterampilan aktingnya.

“Saat di Korea, aku belajar tentang jejak-jejak ke-Islaman di sana, termasuk kajian politik Asia Timur dan peradaban Islam di Korea, seperti majelis keilmuan Islam di masjid Itaewon,” tutur Yoriko Angeline, pemeran Haia.

Sutradara “Laut Tengah,” Archie Hekagery, merasa senang bisa menyalurkan kecintaannya terhadap drakor selama syuting film ini. Ia berusaha mengintegrasikan elemen-elemen menarik dari drama Korea ke dalam cerita, memberikan nuansa fresh bagi penonton.

“Sebagai pencinta drakor, saya senang akhirnya bisa menuangkan referensi saya ke dalam karya terbaru bersama Starvision,” sambungnya.

“Film ‘Laut Tengah’ menjadi drama religi dengan sentuhan berbeda, mirip drakor. Semoga penonton terhibur dan terbawa emosinya saat menonton di bioskop,” sebut sutradara Archie Hekagery.

Film drama religi “Laut Tengah” menghadirkan 5 lagu yang akan mengajak penontonnya bernyanyi bersama merayakan keharuan cinta berliku yang menghangatkan hati.

Diproduseri oleh Chand Parwez Servia, disutradarai oleh Archie Hekagery, dan skenario ditulis oleh Oka Aurora, “Laut Tengah” menghadirkan kisah inspiratif tentang percintaan Haia (diperankan oleh Yoriko Angeline), yang bersedia menjadi istri kedua Bhumi (diperankan oleh Ibrahim Risyad) demi keluar dari kehidupannya yang kelam dan melanjutkan kuliah S2 di Korea.

Haia terjebak dalam dilema antara suaminya, Bhumi dan putrinya, Suri yang tak mau menerimanya, juga istri pertama Bhumi, Aisa (Anna Jobling) yang mengalami sakit kritis.

Semua tokoh dalam kisah ini memiliki nama yang tanpa sengaja saling terhubung sebagaimana negara-negara yang dilewati oleh Mediterranean Sea/ Laut Tengah, yaitu perairan yang menghubungkan tempat-tempat bersejarah dalam peradaban Islam.

Ada Turki dengan Masjid Hagia Sophianya, Mesir dengan kota cantik bernama Alexandria, Bumi Syam yang memiliki Suriah dan Palestina dengan Masjidil Agsha di dalamnya, juga Selat Gibraltar menjadi pintu masuk ke perairan Laut Tengah.

Adapun sinopsis nya, Haia sedang menghadapi cobaan terbesar dalam hidupnya. Dia hanya ingin pergi mengejar mimpinya kuliah S2 di Korea dengan menerima tawaran Aisa untuk menjadi istri dari suaminya, Bhumi Syam.

Diproduseri oleh Chand Parwez Servia, disutradarai oleh Archie Hekagery, dan skenario ditulis oleh Oka Aurora, “Laut Tengah” menyajikan kisah mengharukan tentang percintaan Haia (diperankan oleh Yoriko Angeline), yang bersedia menjadi istri kedua Bhumi (diperankan oleh Ibrahim Risyad) demi keluar dari kehidupan kelam dan melanjutkan kuliah S2 di Korea.

Haia terjebak dalam dilema antara suaminya, Bhumi dan putrinya, Suri yang tak mau menerimanya, juga istri pertama Bhumi, Aisa (Anna Jobling) yang mengalami sakit kritis.

Semua tokoh dalam “Laut Tengah” memiliki nama yang secara tidak sengaja saling terhubung dengan negara-negara yang dilewati oleh Mediterranean Sea atau Laut Tengah, perairan yang menghubungkan tempat-tempat bersejarah dalam peradaban Islam.

Ada Turki dengan Masjid Hagia Sophia, Mesir dengan kota cantik Alexandria, Bumi Syam yang mencakup Suriah dan Palestina dengan Masjidil Aqsha, serta Selat Gibraltar sebagai pintu masuk ke Laut Tengah.

Diproduseri oleh Chand Parwez Servia, disutradarai oleh Archie Hekagery, dan skenario ditulis oleh Oka Aurora, film ini menghadirkan kisah mengharukan tentang percintaan Haia (Yoriko Angeline), yang bersedia menjadi istri kedua Bhumi (Ibrahim Risyad) demi keluar dari kehidupannya yang kelam dan melanjutkan kuliah S2 di Korea.

Haia terjebak dalam dilema antara suaminya, Bhumi dan putrinya, Suri yang tak mau menerimanya, juga istri pertama Bhumi, Aisa (Anna Jobling) yang mengalami sakit kritis.

Semua tokoh dalam kisah ini memiliki nama yang tanpa sengaja saling terhubung sebagaimana negara-negara yang dilewati oleh Mediterranean Sea/ Laut Tengah, yaitu perairan yang menghubungkan tempat-tempat bersejarah dalam peradaban Islam.

Ada Turki dengan Masjid Hagia Sophianya, Mesir dengan kota cantik bernama Alexandria, Bumi Syam yang memiliki Suriah dan Palestina dengan Masjidil Agsha di dalamnya, juga Selat Gibraltar menjadi pintu masuk ke perairan Laut Tengah. ***(Guffe)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *