Sumbar, JNcom – Ada yang berbeda dengan pertemuan rutin bulanan Dharma Wanita Persatuan (DWP) Provinsi Sumatera Barat, pada Jumat (27/09/2204), yang berlangsung di Auditorium Gubernuran. Kali ini sebanyak 150 anggota dan pengurus DWP mendapat kesempatan untuk berlatih membuat 3 produk makanan berbasis tepung terigu Bogasari.
Tiga produk makanan yang diajarkan Chef Tisa dari Bogasari Baking Center (BBC) Jakarta melalui konsep baking demo atau demo masak ini adalah Red Velvet Steam Cake, Cireng Crisy Isi Ayam, dan Hot Spicy Coxinha. Pemilihan 3 resep makanan berbasis terigu ini karena mudah dan praktis untuk dibuat serta disukai berbagai kalangan usia, bahkan santapan umum buat keluarga.
“Untuk menghasilkan 3 produk makanan ini, tidak perlu investasi alat khusus tapi cukup pakai peralatan sehari-hari di rumah. Karena itulah, para kalangan ibu DWP Provinsi Sumatera Barat dapat menjadikannya sebagai pilihan usaha rumahan. Jadi melalui baking demo ini, tidak hanya mengisi kegiatan tapi juga menginspirasi anggota untuk belajar usaha,” ucap Aldin, Kepala Perwakilan Pemasaran Bogasari area Sumatera Barat dalam siaran pers yang diedarkan, Jumat (27/09/2024).
DWP Provinsi Sumatera Barat sangat setuju dengan konsep resep dan baking demo ini, karena kalangan ibu-ibu juga merupakan tiang ekonomi rumah tangga. Menurut Ketua DWP Provinsi Sumatera Barat, Lina Hansastri inilah yang menjadi alasan mengajak Bogasari untuk terlibat dalam kegiatan bulanan DWP dan sesuai dengan tema yakni “Dengan Pertemuan Bulanan Kita Tingkatkan Keterampilan Bersama Bogasari”. Apalagi Bogasari tidak hanya merupakan pabrik tepung terigu pertama di Indonesia dan terbesar di dunia yang terletak dalam satu lokasi, tapi juga punya komitmen dalam pertumbuhan UKM.
“Kami berharap keterampilan anggota dan pengurus bertambah dalam menghasilkan makanan olahan yang bergizi berbasis tepung terigu. Bahkan kami berharap kedepannya, ketika keterampilan ini sering diasah maka bisa jadi peluang usaha atau kekuatan ekonomi rumah tangga. Ibu-ibu DWP harus juga bisa berdaya dan berkontribusi,” ucap Ketua DWP Lina Hansastri.
Baking demo yang dibawakan Chef Tisa berlangsung sekitar 2 jam. Tidak hanya mengajarkan resep, tapi juga dari sisi peralatan, permodalan serta HPP (harga pokok penjualan). Ratusan ibu-ibu anggota dan pengurus DWP tampak sangat antusias. Bahkan Bogasari membuka kesempatan untuk konsultasi teknik gratis bila ada anggota dan pengurus DWP yang akan serius membuka usaha.
“Bagi Bogasari, target dari setiap acara pelatihan adalah tumbuhnya pelaku usaha (UKM) baru,” ucap Aldin.
Ada sekitar 1200 UKM yang sudah bermitra dengan Bogasari di Sumatera Barat atau sekitar 83% UKM dari total UKM berbasis tepung terigu yang ada. Rata-rata mereka menjual mie kering sanggul khas Sumbar, Bakery tradisional dan modern, jajanan pasar, serta eneka keripik dan sejenisnya.
Guna meningkatkan produktivitas dan perkembangan mitra UKM di Sumatera Barat, rencananya di bulan November mendatang Bogasari akan mengadakan acara KIAT (Kunci Informasi dan Edukasi) di Padang.
“Semoga apa yang dilakukan Bogasari, bisa turut membantu UKM di Sumatera Barat agar bisa lebih berkembang,” pungkas Aldin. (Red)