November 28, 2024

Jakarta, JNcom – Anggota Komisi IX DPR RI, M. Yahya Zaini, SH mengatakan, sudah sejak lama Stunting menjadi masalah kesehatan serius yang mengancam masa depan anak-anak di Indonesia, termasuk Jakarta. Sejak tahun 2021 hingga saat ini, Data angka Stunting menunjukkan peningkatan sehingga memerlukan perhatian mendesak.

“Pencegahan Stunting harus dilakukan sejak awal kehamilan dengan pola makan sehat dan pemantauan kesehatan. Konsumsi makanan bergizi sangat diperlukan seperti sayuran, buah, protein hewani, dan produk susu sangat penting,” ujar Yahya saat menghadiri sosialisasi Program Bangga Kencana, Sabtu (21/9/2024), di Aula GOR Pasar Minggu, Kelurahan Jati Padang, Kecamatan Pasar Minggu, Kota Adm. Jakarta Selatan.

Kondisi pertumbuhan fisik anak yang terhambat akibat kekurangan gizi kronis, seringkali selama periode kehamilan dan 1.000 hari pertama kehidupan. “Pencegahan bisa dimulai dari asupan gizi ibu hamil, pemberian ASI eksklusif, dan menjaga kebersihan lingkungan. Peran ibu sangat krusial dalam upaya ini,” kata Yahya.

Analis Kebijakan Ahli Madya BKKBN Pusat, Priyo Hartono, S.E., MM dalam paparannya menjelaskan, Program Bangga Kencana merupakan inisiatif holistik yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui berbagai kegiatan, termasuk Bina Keluarga Balita, Remaja, dan Lansia, serta program ekonomi keluarga.

“Dengan pendekatan yang mencakup kependudukan seperti Kampung KB, Kampung Sehat, dan Kampung Sekolah, serta promosi keluarga berencana 4 T, program ini harus melibatkan peran aktif bukan hanya dari PKKBN, tetapi juga pemerintah dan masyarakat dalam mewujudkan kualitas hidup yang lebih baik,” jelas Priyo.

Kepala Suku Dinas PPAPP Kota Jakarta Selatan, Drs. Darwoto, M.Si menyampaikan bahwa program Keluarga Berencana (KB) dilaksanakan dengan tujuan agar setiap keluarga memiliki jumlah anak maksimal dua orang dan usia optimal bagi wanita untuk melahirkan adalah minimal 25 tahun.

“Penetapan usia ini bertujuan untuk memastikan kesehatan ibu dan anak. Peran dan kualitas kepala keluarga yang baik akan mempengaruhi keberhasilan keluarga dalam mencapai kesejahteraan,” ungkapnya.

Sementara itu, Kabid Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana DPPAPP Prov. DKI, Leny Yunengsih melihat bahwa kebiasaan merokok memiliki andil terjadinya stunting secara langsung maupun tidak langsung, karena paparan asap rokok akan menurunkan kualitas sperma, sehingga menyebabkan anemia pada ibu hamil dan berkurangnya hormon pertumbuhan anak.

“Secara tidak langsung, perilaku merokok juga menggeser prioritas pembelanjaan keluarga yang seharusnya dialokasikan untuk pembelian bahan makanan bergizi menjadi pembelian rokok,” pungkasnya. (red/my)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *