Jakarta, JNcom – Kuasa Hukum SMA Bina Nusantara (Binus), Prof. Dr. Otto Hasibuan, S.H., M.M menegaskan bahwa SMA Binus tidak pernah melakukan pembiaran terhadap perilaku bullying, pelecehan seksual maupun pengeroyokan.
Hal tersebut disampaikan Otto Hasibuan menyusul maraknya pemberitaan terkait dengan peristiwa yang dituduhkan kepada Binus yang seakan-akan Binus melakukan pembiaran terhadap suatu peristiwa bullying, pelecehan seksual dan pengeroyokan yang terjadi pada seorang siswa di Binus yang terjadi pada tanggal 31 Januari 2024.
“Kami menolak dengan tegas adanya pernyataan bahwa manajemen SMA Binus melakukan pembiaran. Kami tegaskan bahwa peristiwa tersebut sudah ditangani pihak kepolisian, yang sesungguhnya peristiwa tersebut terjadi antara para siswa dengan siswa, tetapi entah knapa mengarah menjadi diduga mencemarkan nama baik Binus,” ujar Otto Hasibuan, dalam jumpa pers di SMA Binus, Sabtu (14/9/2024).
Dalam jumpa pers tersebut, Otto Hasibuan menjelaskan mengenai kronologi kejadian berdasarkan bukti-bukti yang didapatkan dari rekaman CCTV. Berdasarkan video yang diperoleh, yang terjadi adalah siswa ini sepakat untuk bertinju atau berkelahi dan tidak ada pengeroyokan.
“Yang kita temukan secara visual berupa pengawasan management SMA Binus dan berdasarkan CCTV yang ada, kami melihat tidak ada bullying dan pelecehan seksual. Peristiwa itu hanya bisa dijelaskan oleh para siswa yang ada ditempat kejadian, dan ini sudah menjadi ranah polisi. Berdasarkan bukti CCTV kami hanya melihat perkelahian satu lawan satu, dan setelah itu selesai,” jelas Otto Hasibuan.
Namun demikian, Otto Hasibuan tidak menampik jika ada kejadian bullying diluar peristiwa yang terjadi di SMA Binus. Ia menghimbau agar kedua belah pihak baik Pelapor maupun Terlapor bisa saling memahami. Pihak sekolah tentunya akan melakukan tindakan tegas jika terbukti, tetapi sebaiknya dicari jalan keluar yang terbaik.
“Atas peristiwa tersebut, kami sebagai Kuasa Hukum dari SMA Binus menghimbau baik Pelapor maupun Terlapor bisa saling memahami, artinya kita perlu mencari jalan keluar yang terbaik,” pungkasnya. (red/my)