Jakarta, JNcom – Dana Pensiun Hutama Karya berhasil meraih penghargaan Juara II pada acara ADPI Award 2023 yang diselenggarakan oleh Asosiasi Dana Pensiun Indonesia (ADPI). Direktur Utama Dana Pensiun Hutama Karya, Edy Sanyoto mengatakan, penghargaan tersebut diterima untuk pertama kalinya untuk kategori DPPK PPIP dengan Asset Neto sampai dengan Rp.500 Milyar.
“Sebenarnya kita tidak menyangka akan mendapat penghargaan ini. Kami hanya patuh terhadap aturan yang dikeluarkan oleh otoritas jasa keuangan. Ketika aturan tersebut dipatuhi, mungkin itulah yang menjadi penilaian,” ujar Edy, disela-sela kegiatan ADPI Award 2023 di Pancoran, Jakarta, Selasa (3/9/2024).
Dalam menjalankan pengelolaan Dana Pensiun Hutama Karya, secara bertahap ia berupaya memperbaiki dari sisi organisasi maupun investasi mengingat investasi memiliki resiko yang sangat besar.
Diakuinya, berbagai tantangan tentunya selalu menghampiri misalnya kesulitan bermanuver karena dibatasi oleh aturan sehingga diperlukan komunikasi dengan para pendiri untuk memahami kondisi yang ada.
Namun demikian, untuk kinerja Dana Pensiun Hutama Karya dalam 5 tahun terakhir dapat tumbuh secara konsisten dan signifikan. Kondisi tersebut tidak terlepas dari dukungan dan arahan Pendiri yang sangat baik, sehingga Rasio Kecukupan Dana dapat terjaga dan mencapai funded arau dana tercukupi pada tahun 2023.
“Kendala terbesar dana pensiun yaitu sering dikonotasikan dengan yayasan, padahal dana pensiun itu merupakan lembaga keuangan. Ketika semua orang tahu itu adalah lembaga keuangan, maka perlakuannya pun tidak asal-asalan,” jelas Edy.
Ia berharap ke depan dana pensiun itu diposisikan pada tempatnya. Menurutnya, banyak yang mempersepsikan bahwa dana pensiun itu membebani. Padahal dana pensiun itu adalah sebuah janji yang diberikan kepada karyawan atau peserta.
“Ketika dana pensiun itu dianggap membebani, maka muncul kebijakan-kebijakan yang justru merugikan perusahaan itu sendiri,” pungkasnya. (red/my)
