Jakarta, JNcom – Sosok Kanjeng Pangeran Norman yang lebih dikenal memiliki tipikal pekerja keras dan pernah jualan asongan, sejak SMP, ia sudah berjualan rokok keliling.
“Saya mengasong rokok dari rumah sakit ke rumah sakit di Lampung. Kalau libur saya juga nyambi jualan koran di kapal laut Merak-Panjang. Hasilnya lumayan, uang jajan tidak minta sama orangtua dan saya sudah bisa beli sepeda sendiri,” kisahnya seperti dikutip dari okezone.com.
Ia juga merupakan pemerhati Budaya Adhi Luhung dan Kearifan Lokal. Banyak tulisan-tulisan terkait budaya yang diterbitkan diberbagai media masa cetak atau pun online. Salah satunya terkait budaya yang di muat di media, tarunaglobalnews dimana Kanjeng Pangeran Norman menerangkan tentang Budaya atau Kearifan lokal Jawa, artikel tersebut berjudul; Hasthabrata: Delapan Sifat Kepemimpinan Orang Jawa.
Tak sampai disitu, kanjeng pangeran Norman pun memperjuangkan tentang cagar budaya, seperti dikutip dari Jabaronline.com bahwa Kanjeng Pangeran Norman terkait cagar budaya dirinya mengusulkan beberpa poin kepada Presiden Jokowi.
“Semoga melalui APBN dan APBD dan diikut sertakan pembiayaan dari Perusahaan Plat merah dan Swasta akan menggairahkan potensial kunjungan wisata mancanegara,” harap Kp. Norman.
Dirinya mengatakan lagi, bahwa kita sudah memiliki Undang Undang Republik Indonesia No 11 tahun 2010 tentang Cagar Budaya sudah berusia 12 tahun yang isinya kewajiban Pemerintah membiayai, melindungi dan melestarikan Cagar budaya tetapi kenyataannya belum maksimal penerapatan UU NO 11 Tahun 2010.
Perhatiannya yang serius terhadap budaya dan kearifan lokal ternyata Kanjengan Pangeran Norman Hadinegoro pernah diutus Jokowi terkait Kraton Solo di tahun 2021, seperti dimuat dimedia online Jurnalpolisi.id yang berjudul; Presiden Jokowi Ustus K. p Norman (Ketuk Pernusa) dan Moeldoko (KSP) cari solusi soal keraton Surakarta.
Kanjeng Pangeran Norman Hadinegoro pun aktif diberbagai Oranganisasi, salah satu organisasi yang didirikannya adalah bernama Pernusa atau Perjuangan Rakyat Nusantara yang anggotanya nyebar NKRI ini.
Segudang prestasi yang diraih Kanjeng Pangeran Norman, yang saat ini diketahui sebagai Komisaris Independen di Salah Satu Perusahaan BUMN, Kanjeng Pangeran Norman tetap rendah hati dan selalu mendengar suara masyarakat bawah, terutama tentang pertanahan.
Semoga kisah singkat yang inspiratif ini bisa menular kepada generasi kita di abad milenial ini, Indonesia Tangguh Indonesia Tumbuh. (Mul)