Jakarta, JNcom – Film terbaru berjudul “Chief of Station” yang dibintangi oleh aktor Eckhart yang berperan sebagai Ben segera meramaikan layar lebar di Indonesia. Pemeran pendukung termasuk Nick Moran, Chris Petrovski, Daniel Bernhardt, James Faulkner, Laetitia Eido, Isobel Wood dan Nina Bergman. Film ini ditulis oleh George Mahaffey (Heatseekers) dan disutradarai oleh Jesse V. Johnson (One Ranger, White Elephant). Film yang bergendre thriller mata-mata yang menghadirkan aksi, ketegangan, dan getaran ala Bond yang mengesankan.
Dikisahkan, Eckhart yang merupakan mantan Kepala Stasiun CIA Eropa kehidupannya runtuh setelah istrinya, seorang mantan agen meninggal dunia dalam kecelakaan yang mengerikan. Setelah mengetahui istrinya Farrah (Laetitia Eido) tewas bukan karena kecelakaan, mantan kepala stasiun CIA Benjamin Malloy (Aaron Eckhart) mulai mencari tahu dan melakukan penyelidikan. Ia terpaksa kembali ke dunia spionase, dan bekerja sama dengan musuh untuk mengungkap konspirasi.
Benjamin Malloy yang merupakan suami dari Farrah, sangat terpukul atas kematian yang menimpa istrinya, karena bertepatan dengan anniversary pernikahan mereka. Setelah kepergian Farrah, Ben menyadari bahwa penyebab kejadian tersebut bukanlah sekedar kecelakaan saja. Karena, ledakan bom saat itu juga menewaskan 6 agen rahasia negara lainnya.
Ben mencurigai adanya campur tangan para petinggi kekuasaan. Akhirnya, dia memutuskan untuk kembali ke dunia spionase dan bekerja sama dengan musuh untuk mengungkap konspirasi ini
Ben pun memilih penerbangan ke Budapest tempat dimana sang istri tewas. Sebelum sampai disana, dia singgah terlebih dahulu menemui John Branca dan meminta bantuannya untuk mengungkap dalang dibalik kejadian tragis tersebut.
Seperti film action pada umumnya, Chief of Station juga menyajikan sejumlah adegan perkelahian yang membuat penonton merasa Monohok terpukau tegang dan membangkitkan emosional saat menyaksikannya.
Meskipun Chief of Station dilatarbelakangi agen rahasia negara, dan film ini banyak intrik tetapi tidak sedikit pun menunjukkan cerita soal politik dan hanya berfokus pada strategi pengungkapan kasus kematian saja. Pemilihan fokus ini, membuat film tersebut dapat dijadikan gambaran kinerja para agen rahasia negara dengan cara yang mudah dipahami.
Selain itu, film Chief of Station juga menampilkan cuplikan perkelahian yang dikemas secara apik. Mulai dari pengambilan gambar yang dipadukan dengan tata suara mencekam dan keahlian akting para pemainnya, dapat membuat para penonton merasakan ketegangan menjadi agen rahasia ikut terhanyut terbawa suasana. Oleh karena banyaknya adegan extrem kekerasan dan penindasan diskriminasi di dalam film ini dan untuk tontonan orang dewasa (Barley)