Jakarta, JNcom – Peran usaha mikro, kecil, dan menengah ikan hias dinilai penting dalam mengembangkan usaha ikan hias Indonesia. Indonesia telah menargetkan menjadi eksportir ikan hias dunia.
Menteri Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Teten Masduki mengemukakan, permintaan ikan hias dunia meningkat setiap tahun dengan pertumbuhan permintaan di atas 4 persen. Sebanyak 55 persen pasokan ikan hias dunia berasal dari Asia, termasuk Indonesia. Dari 1.100 jenis ikan hias air tawar, sebanyak 400 jenis berasal dari Indonesia.
Teten menambahkan, potensi perdagangan di pasar global semakin tumbuh. UMKM berperan penting dalam mengembangkan produksi ikan hias nasional dan memanfaatkan peluang global. Produksi ikan hias di Indonesia hingga kini melibatkan 21.000 pelaku UMKM.
Oleh karena itu, UMKM ikan hias dinilai perlu memperkuat dan melengkapi ekosistem usaha di Tanah Air agar dekat dengan akses pasar, investasi, dan inovasi.
”UMKM harus siap membangun ekosistem untuk tumbuh dan menangkap peluang. Nusatic merupakan bagian ekosistem,” ujarnya dalam penutupan Pameran Nusatic Nusapet 2024 di BSD City, Serpong, Minggu (9/6/2024).
IAN (Kepala Biro Hukum Dan Humas). Badan Karantina Indonesia (Barantin) mengatakan Nusatic Nusapet ini acara yang sangat baik mudah mudahan kedepannya lebih baik lagi dan kita pasti akan mendukung khususnya terhadap keamanan hewan dan percepatan perijinan karantina ya.
Imam Munandar selaku ketua KMKI (Komunitas Mas Koki Indonesia) berharap lebih banyak lagi penyelenggaraan event seperti Nusatic untuk mendukung kami para komunitas agar bisa lebih mengakomodir para penghobi untuk mengembangkan dan mensejahterakan petani petani lokal. (Mulyono)