Jakarta, JNcom – Dalam rangka pergantian kepengurusan, B2W (Bike To Work) Indonesia mengadakan pemaparan profil, visi, dan misi bakal calon presiden (Bacapres) B2W untuk periode 2024-2028.
Acara ini bertujuan untuk memperkenalkan calon-calon pemimpin baru yang akan membawa organisasi ini ke arah yang lebih baik dan lebih sesuai dengan tantangan zaman.
Pergantian kepengurusan B2W (Bike To Work) Indonesia periode 2024-2028 akan digelar di Elarte Sport Cafe Adhi Tower (Stasiun LRT Ciliwung) pada hari Jumat, 7 Juni 2024 pukul 19.00 WIB.
Acara ini akan menampilkan pemaparan profil, visi, dan misi para bakal calon presiden B2W yang baru.
Turut hadir dalam acara ini Ketua umum B2W periode 2021-2024 Fahmi Saimami; founder B2W mas Toto, pengurus periode 2021-2024, para anggota dan perwakilan dari daerah kota Jabodetabek, aktivis Greenpeace Indonesia, serta para penggiat Pekerja Bersepeda, (Bikers Indonesia).
Dalam gelar acara visi dan misi Bakal Calon Presiden (Bacapres) B2W ini sejumlah para Calon Presiden B2W diantaranya Hendro Subroto, Agus Fimansyah, Dr.H.Taufiq Supriadi, Ledy Dumaza, Wisnu D. Yudha, dan Budi Yakin.
Tak hanya itu, juga sebagai Panelis, mas Toto (salah satu founder B2W), Aan Susanto (Profesional) dan Bondan Abimanyu (Aktifis Greenpeace Indonesia).
Gelar acara turut dipandu oleh MC & moderator bang Pei Adanya.
Dalam pernyataan tersebut, Fahmi Saimima, yang menjabat sebagai Ketua B2W untuk periode 2021-2024, menyebutkan bahwa ada dua musuh besar yang harus dihindari dalam tubuh B2W: baper (bawa perasaan) dan mager (malas gerak).
Dia menegaskan bahwa kedua sikap ini tidak boleh ada di organisasi B2W. Tagline yang tercantum di spanduk mereka, “We Are The Leaders We Have Been Looking For,” menekankan bahwa mereka adalah pemimpin yang telah mereka cari selama ini, menunjukkan pentingnya sikap proaktif dan tidak terpengaruh oleh perasaan atau kemalasan dalam menjalankan organisasi.
Lanjut Fahmi, Kita adalah pemimpin yang kita cari. Mungkin terdengar aneh, ‘pemimpin yang kita cari,’ tapi intinya adalah kita semua adalah pemimpin bagi diri kita sendiri. Semangat kita akan bangkit jika tujuan tersebut sejalan dengan niat kita. Jadi, hari ini kita berbicara tentang kita. Organisasi kita yang telah berusia 18 tahun.
Fahmi menyebutkan bahwa dalam gambar tersebut terdapat bel yang berbunyi “kring kring” yang mengingatkan akan keberadaan sepeda. Sepeda bukan hanya sekadar alat transportasi, tetapi juga sebuah budaya. Sepeda adalah alat transportasi massa yang efektif, ramah lingkungan, dan berdampak besar dalam mengurangi pemanasan global serta meningkatkan kesehatan.
Fahmi berharap bahwa melalui acara bursa dan pembahasan visi misi calon Presiden B2W, akan tercipta suasana baru, segar, dan bersahaja bagi para penggiat sepeda. Dia menegaskan bahwa B2W adalah milik kita semua, milik rakyat.
Mas Toto, salah satu pendiri B2W, menyampaikan terima kasih atas kesempatan untuk berbicara dalam acara pemilihan ketua baru Bike To Work. Dia berharap agar proses pemilihan tersebut berjalan lancar dan menghasilkan pemimpin yang lebih baik dari kita semua.
Mas Toto melanjutkan dengan menekankan pentingnya bagi B2W untuk menjadi lebih merakyat dan mendekatkan diri kepada masyarakat. Dia menyarankan agar posisi kepemimpinan di B2W tidak menggunakan gelar “Presiden,” tetapi lebih tepat menggunakan gelar “Ketua Umum” untuk mencerminkan semangat kebersamaan dan keterbukaan organisasi tersebut.
Mas Toto mengungkapkan bahwa pemilihan ketua secara terbuka ini merupakan yang pertama kali terjadi. Dia menyatakan bahwa pada masanya, tidak ada yang bersedia untuk menggantikannya sebagai ketua.
Hal ini menunjukkan betapa pentingnya proses pemilihan yang transparan dan terbuka untuk memastikan kontinuitas kepemimpinan yang kuat dan berkelanjutan di B2W.
Mas Toto menyampaikan apresiasi dan penghargaannya kepada semua anggota B2W. Dia menekankan bahwa orang-orang di B2W memiliki profil rendah, dan semua pesepeda adalah saudara tanpa adanya persaingan. Baik itu tukang somay, tukang ojek, maupun tukang sayur, semuanya adalah teman dan bagian dari diri kita. Dia menegaskan bahwa di B2W, semua bersaudara.
Di kesempatan yang sama, Dr. H. Taufiq Supriadi, salah satu calon ketua umum B2W, yang juga seorang aktivis lingkungan, menyampaikan bahwa dia telah tumbuh besar dengan sepeda. Dia merasa bersyukur bisa bergabung dengan Bike To Work karena menyadari banyak manfaat yang dimilikinya.
“Harapan saya dengan adanya pemilihan calon ketua umum B2W se-Indonesia ini adalah dapat menambah wawasan dan memperluas jaringan pergaulan di antara sesama aktivis lingkungan hidup,” ujarnya.
“Jika saya diberi amanah oleh teman-teman pesepeda, saya akan berupaya untuk melanjutkan program-program yang baik dan berkelanjutan yang telah dilakukan oleh ketua terdahulu,” tandasnya.
Taufiq menambahkan, “Selain itu, saya juga akan menjalin jaringan dengan semua para pemangku kepentingan, baik dari pemerintahan, departemen, lembaga setingkat menteri, maupun sektor swasta.”
“Ini sangat penting, karena sesuai dengan harapan kita bersama, bahwa sepeda adalah alat transportasi yang ramah lingkungan untuk bekerja, terutama di perkotaan yang sangat terpapar dengan polusi udara,” tutur Taufiq dengan keyakinan.
“Mengenai penghapusan beberapa jalur sepeda, mungkin ada kesalahan dalam menjaga dan menjalin hubungan serta melakukan kontrol terhadap pemangku kebijakan. Mari kita melakukan introspeksi bersama. Namun, prinsip utamanya adalah untuk menghindari kesenjangan dan membangun hubungan yang harmonis dengan semua pihak,” tutup Taufiq dengan bijaksana.
Perlu diperhatikan bahwa Dr. H. Taufiq Supriadi saat ini memiliki posisi sebagai Wakil Presiden Perhimpunan Indonesia-Malaysia IT Audit, Wakil Ketua Asosiasi RT/RW se-Indonesia, anggota Ikatan Alumni STAN, serta menjabat sebagai Ketua RT.08 RW.04 di Kelurahan Malaka Jaya, Duren Sawit, Jakarta Timur. Selain itu, dia juga menjadi pimpinan di Media Pembelajaran Pencegahan Krisis Planet yang telah diakui oleh MURI (Museum Rekor Indonesia) dan HAKI (Hak Kekayaan Intelektual). ***(Guffe)
