November 28, 2024

Jakarta, JNcom – Ketua UmumTenaga Pembangunan Sriwijaya, Dr. H. Sudirman D’Hurry, SH. MM. M.Sc. menyampaikan apresiasi yang tak terhingga pada Srikandi Tenaga Pembangunan (TP) Sriwijaya dan Tenaga Pembangunan (TP) Sriwijaya yang tak henti hentinya membuat suatu kegiatan yang sungguh bermakna dengan kehidupan bermasyarakat.

Hadirnya Srikandi TP Sriwijaya dan TP Sriwijaya dalam mengakomodir kepentingan dan keinginan dari masyarakat khususnya Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel).

Gelar acara hari ini yang luar biasa bertemakan “Deklarasi, Orasi Srikandi TP Sriwijaya untuk Indonesia Damai”.

Sudirman D’Hurry dalam sambutannya mengatakan, Ini perlu, walaupun sekelumit kata Damai itu diungkapkan orang. Padahal makna kata Damai itu begitu panjang, begitu penuh arti. Ini menyangkut masalah emosi manusia, tidak ada suatu kedengkian, kemarahan, juga perselisihan.

“Kata Damai ini orientasinya sekarang Damai itu ada beberapa hal yang menjadi konsen kita, khususnya Pengurus Srikandi TP Sriwijaya. Kita harus memperjuangkan dengan keras serta mempertahankan supaya kedamaian itu selalu ada,” ucapnya saat dijumpai dibilangan Thamrin Jakarta, Sabtu (9/3/2024).

“Kedamaian itu selalu hadir, bagaimana kedamaian itu bisa terwujud tentu jangan sampai adanya sumbatan komunikasi yaitu dialog antara satu dengan lainnya,” imbuhnya.

Sudirman D’Hurry mengatakan, semuanya ketika kita komunikasikan, mudah mudahan kedamaian itu bisa terwujud. Tapi tanpa adanya komunikasi yang sempurna, yang baik inilah akan menjadi hambatan dan akan merusak kedamaian itu sendiri.

“Padahal, kalau kita bicara Damai, rasa aman itu dijamin itu oleh Undang Undang Dasar tahun 1945 dimana dalam Pasal 28.G ayat (1) dijelaskan bahwa Setiap orang berhak atas perlindungan diri peribadi, keluarga, kehormatan, martabat dan harta benda yang dibawah kekuasaannya serta berhak atas rasa aman dan perlindungan dari ancaman ketakutan untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu yang merupakan Hak asasi,” ujarnya.

Lanjutnya, implementasinya ada pada Undang Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia (HAM). Sebagaimana dapat kita pahami dari Pasal 28 hingga 35 itu semua menyangkut tentang Hak atas Rasa Aman.

“Bahkan dalam Pasal 35 Undang Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia tersebut dinyatakan bahwa setiap orang berhak hidup dalam tatanan masyarakat dan kenegaraan yang damai, aman dan tentram, menghormati, melindungi dan melaksanakan sepenuhnya Hak Asasi Manusia dan kewajiban dasar manusia. Disamping itu Perlindungan, pemajuan, penegakan dan pemenuhan Hak Asasi Manusia terutama menjadi tanggung jawab pemerintah,” tandasnya.

Sudirman D’Hurry menyebut, Srikandi TP Sriwijaya sebenarnya tidak melaksanan kegiatan ditempat ini, seharusnya diruangan terbuka. Tapi karena perencanaan kegiatan ini waktunya sangat singkat dan mendadak maka rencana pada tanggal 2 Pebruari lalu ditempat terbuka tidak memperoleh ijin yang menyebabkan kegiatan tersebut tidak bisa dilakukan.

“Sesungguhnya ini merupakan refleksi dari Hasrat kita semua tentang bagaimana keinginan hati untuk bisa menggelora jiwa sebagai anak bangsa untuk berperan aktif dalam mewujudkan Perdamaian di bumi Indonesia tercinta ini,” tuturnya.

Lebih jauh diungkapkan Sudirman D’Hurry, untuk deklarasi ini sendiri makna yang terkandung di jiwa kita kendatipun hanya sekedar Hasrat akan berdampak luar biasa ketika Gemuruh di ruangam ini menggema sebagai panggilan jiwa anak bangsa. Yang itu semua tentu berpulang kepada kita bagaimana komitmen dan keteguhan hati untuk mengimplementasikan makna dari Damai itu sendiri.

Seperti persoalan Israel, masalah Palestina, Ukraina itu kisruhnya luar biasa menjadi urusan seantero Dunia, keadaan itu semua menjadi urusan setiap insan manusia yang memiliki nurani karena hal tersebut menyangkut masalah Hak Asasi Manusia.

Sebelum Pemilu 14 Februari yang lalu sudah luar biasa hingar bingar nya suasana dimana antara satu dengan yang lainnya saling curiga bahkan berteman pun bisa gontok-gontokan akibat dari kepentingan masing masing. Lalu setelah 14 Februari pelaksanaan Pemilu timbul lagi sak wasangka antara sesama menghadapi tanggal 20 Maret saat pengumuman hasil Pemilu akan dilakukan dalam pada itu ada kekhawatiran kita semua sebagai anak bangsa akan terjadi kisruh yang mengakibatkan Kedamaian ini akan terganggu.

Ketika 20 Maret nanti saat pengumuman resmi dari KPU biasanya yang kalah tidak akan memerima, apalagi ada dugaan bahwa pelaksanaan dari Pemilu ini penuh dengan kecurangan. Orang yang hadir disini sebanyak 50 orang yang memiliki hasrat dan kepentingan masing masing tentu tidak bisa dijamin rasa Persatuan nya bila sedang dihadapkan dengan kepentingan, oleh karenanya tentu harapan saya selaku Ketua Umum TP. Sriwijaya mari kita saling menjaga untuk sebuah perdamaian agar kita dapat menjamin Harmoni antar sesama itu bisa terwujud.

Mudah mudahan nanti ketika kita bisa salurkan melalui rekomendasi hasil Deklarasi kita ini dan bisa sampai kepada yang berwenang, maka hasrat kita akan terwujud bagaimana kita mempertahankan, memperjuangkan sekerasnya agenda Indonesia Damai itu bisa terlaksana dengan baik.

Disimpulkan, Pemilu Damai setiap hari selalu dikumandangkan bagaima supaya terwujud dengan damai. Kita tunggu 20 Maret nanti apakah benar kedamaian itu bisa dijamin apabila pihak pihak yang berkepentingan merasa dirugikan haknya.

Memang benar penguasaan teknologi informasi (TI) itu sudah merupakan suatu keharusan bagi kita sebagai anak bangsa. Kecerdasan anak bangsa itu dituntut untuk serba bisa apalagi untuk menghadapi Indonesia Emas tahun 2045 nanti.

Artificial Intelligence (AI) sekarang ini dijadikan alat untuk membuat memei dari AI ini yang bisa memindahkan suara ke orang lain berbagai macam hal bisa dilakukan dengan rekayasa AI ini.

Nah, ini yang harus diantisipasi melalui Srikandi TP Sriwijaya dengan kita mendeklarasikan Indonesia damai berarti kita sudah melakukan sesuatu bahwa kedamaian itu harus benar benar terwujud untuk Indonesia yang lebih baik lagi.

Komunikasi atau dialog antar satu dengan lainnya jangan sampai ada hambatan supaya kedamaian itu bisa terwujud.

Kedamaian itu bisa terwujud bila kita tidak mencari perbedaan dalam suatu persamaan. Akan tetapi, Sebaliknya hendaknya dalam suatu perbedaan ada kesamaan inilah yang menjadi konsep kita. Lalu, Kita di Srikandi TP Sriwijaya dan TP Sriwijaya boleh saja berbeda pilihan dan keyakinan serta cita cita namun kita patrikan bahwa kita satu dalam kehidupan Kemanusian.

Jadi boleh kita berbeda dalam pilihan dan cita-cita tapi kita bersatu dalam kemanusiaan. Kita mempunyai tujuan yang sama karena manusia diciptakan adalah makhluk yang paling Sempurna dibandingkan dengan makhluk makhluk lain nya.

Kesempurnaan inilah yang kita jaga untuk mewujudkan cita cita bangsa sebagai usaha masyarakat Sumbagsel tentunya semua membutuhkan kedamaian.

Damai itu Indah, Indonesia Damai jangan hanya slogan semata. Bagaimana mewujudkan Damai itu sendiri. Kata Damai ataupun kalimat perdamaian gampang dilupakan oleh siapapun serta sulit untuk dipraktekkan.

Tapi bagi kita di Srikandi TP Sriwijaya dan TP Sriwijaya Damai, kedamian, ataupun perdamaian ini suatu keharusan bagi kita untuk membangun bangsa yang lebih baik lagi kedepannya.

Kegiatan yang digelar ini menandakan hadirnya organisasi ini ditengah tengah masyarakat khususnya Sumbagsel dan umumnya Indonesia yang tercinta ini.

Selamat kepada para pengurus atas kegitan ini, karena kebanyakan kegiatan yang dilakukan Srikandi TP Sriwijaya ini tidak hanya tertera serta tertulis dalam program organisasi.

Tapi lebih dominan kepada kegiatan sebagai program program unggulan yang disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan masyarakat saat ini. ***(Guffe).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *