Jakarta, JNcom – PT Pool Advista Indonesia Tbk (POOL) mengalami penurunan kinerja di Kuartal II-2023. Hal ini terlihat dari laporan keuangan perseroan yang menunjukkan kerugian sebesar Rp14,965 miliar, naik Rp6,4 miliar dibandingkan dengan kuartal II-2022 sebesar Rp8,578 miliar.
“Kerugian tersebut disebabkan oleh beban usaha naik sebesar Rp3,8 miliar dari sebelumnya Rp28,3 miliar menjadi Rp32,1 miliar dan beban pajak tangguhan naik sebesar Rp2,7 miliar,” kata Direktur Utama POOL, Marhaendra dalam public expose yang digelar di Jakarta, Selasa (19/12/2023).
Sedangkan Liabilitas per Juni 2023 sebesar Rp12,8 miliar naik sebesar Rp114 juta atau naik sebesar 1% bila dibandingkan Desember 2022 Rp12,7 miliar. Terjadi penurunan ekuitas Juni 2023 sebesar Rp371,26 miliar bila dibandingkan Desember 2022 sebesar Rp407,93 miliar sejalan dengan penurunan aset dan kerugian yang dibukukan oleh perseroan.
Dari sisi aset, total aset pada Juni 2023 tercatat Rp371,2 miliar mengalami penurunan sebesar Rp36,7 miliar bila dibandingkan dengan pada Desember 2022 sebesar Rp407,9 miliar yang berasal dari:
– Penurunan piutang pembiayaan dari entitas anak PT Pool Advista Finance Tbk sebesar Rp23 miliar.
– Penurunan nilai portofolio investasi sebesar Rp3,2 miliar (mark to market nilai saham).
– Penurunan kas dan setara kas Rp4,8 miliar, untuk biaya operasional.
– Selebihnya sebesar Rp5,7 miliar dari penurunan aset keuangan tidak lancar lainnya.
Lebih lanjut, Marhaendra menjelaskan, perseroan memiliki strategi untuk mengatasi kondisi yang tidak menguntungkan ini.
Adapun, Beberapa strategi yang akan dilakukan oleh perseroan adalah PT Pool Advista Aset Manajemen akan menunggu hasil keputusan pengadilan terkait kasus yang menimpa perseroan dan PAF akan memfokuskan kegiatannya pada pembiayaan pensiunan ASN/TNI/POLRI dan pembiayaan haji khusus. “Kami melihat peluang besar di segmen ini karena memiliki permintaan yang tinggi dan risiko yang rendah,” ujar Marhaendra.
Selain itu, PAF juga akan melakukan penyertaan ke lembaga keuangan lain, setelah terlebih dahulu mendapatkan persetujuan di dalam RUPS tahun 2024. “Kami akan mencari mitra yang dapat memberikan sinergi dan nilai tambah bagi perseroan,” tutur Marhaendra.
Disisi lain, PAF akan menjajaki kerjasama dengan lembaga keuangan lainnya untuk mendapatkan sumber pendanaan yang lebih murah dan fleksibel. “Kami akan memanfaatkan berbagai skema pendanaan yang tersedia di pasar, seperti sindikasi, securitization, atau obligasi,” papar Marhaendra.
Sementara itu, PT Arkazh Mandiri Pratama akan terus melakukan pembangunan rumah dan menyelesaikan proyek yang saat ini sedang berjalan. “Kami optimis dapat menyelesaikan proyek kami sesuai dengan target dan menjualnya dengan harga yang kompetitif,” ungkap Marhaendra.
POOL group melalui anak usahanya, yaitu POOL Advista Finance, berharap akan dapat berkontribusi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional melalui penyaluran kredit ke sektor-sektor produktif maupun ke sektor konsumtif yang pada akhirnya juga akan menggerakkan sektor produktif. “Kami akan terus berinovasi dan meningkatkan kualitas layanan kami kepada nasabah,” pungkas Marhaendra. (Andi/Salamah)