Jakarta, JNcom – Diusianya yang men menginjak 31 tahun London School of Public Relation (LSPR) terus bergerak dan berinovasi untuk pembangunan bangsa khusus di bidang pendidikan yang berkualitas.Tak Pelak LSPR Institute membuka Program Doktor Ilmu Komunikasi bertaraf Internasional yang telah ditentukan pemerintah dalam hal ini Kementerian Pendidikan, Kebudayaan Riset dan Teknologi Nomor 837/E/O/2023.
Menurut Prita Kemal Gani kepercayaan yang diberikan kepada LSPR merupakan kepercayaan yang komplit karena LSPR Institute memiliki sepenuhnya jenjang pendidikan tinggi yang dibutuhkan masyarakat akan program tingkat sarjana dan pasca sarjana (magister dan doktor).
“LSPR Institute kini memiliki peluang yang lebih besar untuk memenuhi standar pendidikan tinggi yang dibutuhkan tidak saja bagi kebutuhan industri kerja nasional tetapi juga kemampuan lulusan yang berwawasan kelas dunia,” ujar Prita Kemal Gani selaku founder and CEO LSPR kepada sejumlah media termasuk JURNALNUSANTARA.COM di Jakarta, pada Kamis (23/11/2023).
Masih menurut Prita melalui program tingkat doktoral, LSPR Institute berharap dapat menyumbangkan ilmu dan pemikiran yang lebih tinggi dan strategis lagi.
“Dengan mendatangkan para World Class Professor yaitu para PR Guru dan Leadership Guru maka kita akan mampu menghasilkan lulusan berwawasan global sehingga mampu berkompetisi dengan kalangan profesional lainnya yang berasal dari luar negeri dengan demikian akan semakin mengukuhkan competitive advantage/keunggulan daya saing yang kita miliki,” terang Prita Kemal Gani yang juga President ASEAN Public Relation Network tersebut.
Ditempat yang sama Dr. Andre Ikhsano Rektor LSPR mengatakan kami sangat bersyukur atas terbitnya izin Program Studi Doktor Ilmu Komunikasi pada Institut Komunikasi dan Bisnis LSPR. Program Studi ini dirancang untuk memenuhi tuntutan zaman yang terus berkembang dalam era digital.
“Kurikulum yang disusun dengan cermat akan memungkinkan para mahasiswa Program Doktor mendapatkan pemahaman mendalam tentang berbagai aspek komunikasi, khususnya kehumasan dan kepemimpinan,” urainya.
Dikatakan Andre hal ini juga merupakan langkah maju yang signifikan bagi Institut Komunikasi dan Bisnis LSPR dalam mencapai visi dan misi kami untuk menjadi pusat pendidikan tinggi yang unggul dan berkontribusi nyata dalam pembangunan masyarakat dan bangsa.
“Saat ini trend angka sangat positif pada partisipasi Perguruan Tinggi 39 persen sebelumnya 32 persen padahal target pemerintah 37 persen ini menunjukkan anak muda kecenderungan meneruskan pendidikan tinggi meningkat,” urainya.
Sementara itu Direktur Pasca-sarjana LSPR Institute Dr. Rino F. Boer menyebut, program doktoral di LSPR Institute memiliki keunikan tersendiri, yaitu menyelenggarakan pendiidkan tinggi yang memadukan ilmu komunikasi dan kepemimpinan dalam satu kekhususan, yaitu kajian strategi kepemimpinan kehumasan, dengan penekanan pada Scientific Practical Approach.
“Ini merupakan yang pertama di Indonesia. Kajian pada Ilmu Komunikasi dan Kepemimpinan dengan kekhususan Strategi Kepemimpinan Kehumasan. Fokus besarnya dengan penekanan pada practical scientific pertama di Indonesia,” ungkapnya.
Seperti diketahui keunggulan lainnya Students Short Mobility Programme ke negara lain untuk mendapatkan study comparison dengan program doktoral di perguruan tinggi luar negeri yang menjadi partner LSPR Institute selama ini, seperti Oxford University dan Coventry University (UK), Edith Cowan University (Perth, Australia), UC Davis (California, US), dan Chulalongkorn University (Thailand).
“Masa studi program doctoral adalah 42 SKS yang ditempuh dalam tujuh semester atau maksimal 10 semester. Sedangkan tenaga pengajar terdiri dari dalam dan luar negeri, kalangan akademisi dan professional dalam satu Team Teaching yang khusus. Disediakan juga program Pre Doctoral Programme In Communication & Leadership bagi calon mahasiswa untuk mempersiapkan rancangan disertasi dan kesiapan memasuki lingkungan belajar pada level Doctoral Programme,” tandasnya. (Han)