Jakarta, JNcom – Koalisi Kaum Muda Untuk Demokrasi dan Perubahan Iklim melihat bahwa isu mengenai demokrasi, perubahan iklim dan keterwakilan suara perempuan dalam politik harus menjadi perhatian bersama, khususnya komitmen dari calon presiden dan wakil presiden pada Pemilu 2024.
Ketua Umum PP Sarekat Demokrasi Indonesia, M. Andrean Saefudin yang juga sekaligus perwakilan Koalisi Kaum Muda untuk Demokrasi dan Perubahan Iklim, mengemukakan bahwa ketiga isu tersebut menjadi isu strategis yang harus direspon karena dikhawatirkan adanya dampak bagi generasi mendatang.
“Kami selaku anak muda melihat situasi bangsa saat ini, tentunya ada kekhawatiran melihat isu-isu yang berkembang saat ini menjelang Pemilihan Umum 2024. Dalam FGD, kami membahas 3 isu, antara lain soal Demokrasi, perubahan iklim dan keterwakilan suara perempuan, ” ujar M. Andrean Saefudin, Jumat (18/21/2023) usai menghadiri FGD di kawasan Kemang Jakarta Selatan.
Andrean melihat saat ini Indonesia mengalami kemunduran dalam demokrasi berdasarkan riset yang dikeluarkan Economist intelligence Unit (EIU). Indeks demokrasi Indonesia meraih skor 6,71 pada tahun 2022.
Selaras dengan data tersebut, komitmen capres-cawapres juga cukup minim membahas terhadap perubahan iklim. Belum lagi komitmen partai politik yang ada tidak mendorong wakil-wakilnya baik disenayan maupun di pemerintahan untuk menjadikan keadilan iklim sebagai isu utama menjelang Pemilihan Umum 2024.
Menurutnya, keprihatinan situasi dan kondisi politik saat ini seperti benang kusut, ditambahkan dengan maraknya protes masyarakat akan dugaan ketidaknetralan menjelang pemilu serta adanya dugaan proses intimidasi terhadap pihak-pihak yang menyuarakan kebenaran.
“Kami Kaum Muda Untuk Demokrasi dan Perubahan Iklim akan mengawal penuh proses yang sedang berjalan, Kaum Muda akan hadir sebagai bentuk partisipasi anak muda untuk mendudukkan kebenaran sebenar-benarnya. Kami akan mengawal dan sangat berharap untuk penyelenggara, peserta dan aparat penegak hukum agar berlaku adil dan menjunjung tinggi profesionalismenya, sehingga tercipta PEMILU 2024 yang demokratis dan berintegritas, ” pungkas M Andrean Saefudin. (red)