Jakarta, JNcom – Bertepatan dengan HUT ASEAN ke-56, Centre for ASEAN Public Relations Studies (CAPRS) bersama dengan Fakultas Bisnis LSPR Institute dan Center for Entrepreneurship (CFE) mempersembahkan The 1st Asean Youth Entrepreneur Forum (AYE Forum) bertempat di Prof. Dr. Djajusman Auditorium & Performance Hall, LSPR Sudirman Park Campus, Jakarta. Kolaborasi antara CAPRS, Fakultas Bisnis LSPR Institute dan CFE ini bekerjasama dengan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI dan memiliki tujuan untuk terus mendukung pertumbuhan wirausaha muda di ASEAN.
Tak hanya itu, acara ini pun berhasil mengumpulkan para pengusaha muda dari seluruh negara di ASEAN untuk mendorong inovasi, kolaborasi, dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan terutama di wilayah ASEAN.
Forum pertama ini dihadiri oleh Wirausaha muda dari berbagai universitas di negara ASEAN, antara lain; LSPR Institute of Communication & Business (Indonesia), Universiti Teknologi MARA, UiTM (Malaysia), IPB University (Indonesia), Universiti Tunku Abdul Rahman, UTAR (Malaysia), Esa Unggul University (Indonesia), dan De La Salle University (Philippines).
Bertemakan “Embrace The Power of Entrepreneurship to Forge a Better Future for Asean”, forum ini menampilkan beragam pengusaha muda yang mewakili berbagai bisnis dari universitas di berbagai negara, termasuk Indonesia, Malaysia, dan Filipina. Para pengusaha inovatif ini memamerkan usaha mereka yang mencakup industri seperti fashion, kuliner, hingga teknologi.
Mengawali forum ini, sambutan dari Sandy Aditya S.Sn. MBA. selaku Manager dari LSPR Center for Entrepreneurship (CFE) dan Wakil Ketua Program S1 Kewirausahaan dan Kepemimpinan. Dalam siaran resminya yang diterima media Jurnalnusantara.com hari ini, Selasa (15/8/2023).
“Forum ini berfungsi sebagai platform bagi generasi muda ASEAN untuk terhubung serta membangun pemahaman untuk saling mendukung satu sama lain dan juga bermaksud untuk mengajak generasi muda seperti mahasiswa dan alumni yang berwirausaha dari berbagai perguruan tinggi di ASEAN untuk dapat berperan aktif dalam menjawab berbagai isu dan tantangan dalam mengembangkan kewirausahaan,” ujar Sandy dalam sambutannya
Ia pun menyatakan, acara ini bertujuan untuk mendorong kolaborasi sehingga dapat membangun ekosistem kewirausahaan yang berkelanjutan.
Carolina Tinangon, Sekretaris Direktorat Jenderal Kerja Sama ASEAN Kementerian Luar Negeri RI, turut hadir dan menyampaikan, ia menyoroti bahwa fokus dari forum ini adalah membahas praktik terbaik pengusaha muda di kawasan ASEAN dan juga mendorong pertukaran ide-ide inovatif dan mengajak generasi muda untuk berpartisipasi aktif dalam forum ini sehingga dapat memperluas wawasan mereka, menjalin hubungan yang berharga, membuat catatan menyeluruh, dan terlibat dalam diskusi kolaboratif dengan rekan-rekan dari seluruh ASEAN karena keterlibatan seperti itu dapat mengarah pada peluang besar untuk masa depan.
Ia pun menekankan pentingnya memberdayakan kaum muda dan memberikan mereka jalan untuk memupuk jiwa kewirausahaan mereka, yang pada gilirannya akan berkontribusi untuk mengamankan masa depan kawasan ASEAN.
“Ini adalah peluang yang tak ternilai, dimulai dengan ide dan upaya kreatif generasi muda,” ujarnya.
Perwakilan Tetap Malaysia untuk ASEAN, H.E. Dato’ Amb. Nur Izzah Wong Mee Choo, dalam pidatonya menjelaskan bahwa pentingnya pemuda untuk menjadi agenda utama ASEAN karena mereka merupakan 34 persen dari total populasi ASEAN saat ini.
“Pemuda merupakan aset terbesar ASEAN karena mereka menentukan masa depan kawasan kita, ASEAN. Sejak deklarasi prinsip untuk memperkuat kerjasama pemuda ASEAN di Bangkok pada 24 Juni 1983, telah dibentuk beberapa platform untuk mengintensifkan kerjasama pemuda di 4 bidang strategis yaitu; mempromosikan kesadaran ASEAN, memperkuat keterampilan kewirausahaan bagi pemuda, menanamkan nilai-nilai kepemimpinan dalam pengembangan pemuda dan kesukarelaan,” tuturnya.
Beliau menyatakan, yang terpenting adalah anak muda harus memanfaatkan setiap peluang yang ada di hadapannya, tangguh menghadapi segala tantangan di masa depan yang mungkin akan dihadapi.
Dalam rangkaian forum ini, Ir. Netty Muharni, MURP., Asisten Deputi Bidang Kerjasama Ekonomi Regional dan Sub-regional, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI, menyampaikan Keynote Speech yang menjelaskan bahwa ASEAN telah mengalami transformasi yang luar biasa, berkembang dari kumpulan bangsa besar lalu menjadi komunitas dinamis yang bercirikan saling berbagi nilai-nilai dan saling berbagi pemahaman.
”1st AYE Forum ini menyoroti 3 kepentingan utama yang sangat kritis di jantung inovasi kewirausahaan,” ujarnya. Ia berharap 1st AYE Forum menjadi call to action dan call to impact.(Guffe)