November 28, 2024

Sumenep, JNcom – Kepala Dinas Komunikasi Informatika (Kadiskominfo) Kabupaten Sumenep, Ferdiansyah Tetrajaya mengingatkan kepada peserta komunitas pertanian agar bijak menggunakan gadget atau Handphone dalam bersosial dan berkomunikasi. Hal tersebut disampaikan Ferdiansyah dalam acara Ngobrol Bareng tentang penguatan literasi digital bagi komunitas pertanian, Jum’at (28/7/2023) di aula Madrasah Darul Ulum, Desa Lenteng Barat, Kecamatan Lenteng, Kabupaten Sumenep.

Kegiatan yang mengusung tema bertajuk “penguatan literasi digital dalam melawan konten negatif” itu dihadiri langsung oleh Dirjen APTIKA Kominfo RI, Samuel Abrijani Pengerapan, sebagai Keynote Speaker secara Daring, dan Direktur Kaukus Muda Indonesia (KMI) Edy Humaidi. Hadir pula sebagai pemateri pada penguatan literasi digital itu, yakni Pengasuh Pondok Pesantren Darul Ulum, Nyai. Hj. Shulhah Syarifah, dan Praktisi Literasi Digital, Achmad Bahrur Rozi.

“Di era digitalisasi saat ini kita harus bijak menggunakan digital terutama dalam bermedia sosial (ber medsos). Jangan sampai gara-gara ingin viral malah membuat konten yang negatif atau hoax,” kata Kadiskominfo.

Lebih lanjut, Ferdian panggilan akrabnya menjelaskan, apabila tidak dapat menggunakan dunia digital dengan baik bukan tidak mungkin dapat terjerat Undang-Undang ITE.

“Apalagi saat ini konten-konten negatif yang cenderung merugikan banyak orang atau bisa disebut informasi hoax dapat dijerat undang-undang ITE, ” ujarnya menegaskan.

Oleh sebab itu, sambung Ferdian, sebagai petani yang profesional bisa memanfaatkan kecanggihan teknologi informasi yang saat ini perkembangannya kian pesat.

“Dengan kecanggihan teknologi digital saat ini para petani saat ini atau petani milenial saat ini bisa memanfaatkan kecanggihan teknologi untuk meningkatkan produksi hasil taninya, ” terang Ferdian.

Diakhir perbincangannya, Ferdian menyampaikan, paling tidak sebagai petani milenial ada tiga hal yang harus dilakukan dan difahami dalam literasi digital maupun bersosial media.

“Pertama Digital Skil yang artinya harus cakap atau pandai menggunakan digital dengan baik, kedua Digital Safety yang artinya menjaga keamanan gadget atau akun digital kita,” ungkapnya.

“Terakhir digital ethics atau yang artinya kita harus tahu caranya beretika dalam memanfaatkan dunia digital atau bermedia sosial,” tutupnya. (Red)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *