Metropolitan

Fredi Marbun Layangkan Surat Terbuka untuk Ephorus HKBP Viktor Tinambunan

×

Fredi Marbun Layangkan Surat Terbuka untuk Ephorus HKBP Viktor Tinambunan

Share this article

Jakarta, JNcom – Tokoh pergerakan dan pemerhati Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) serta aktivis intoleransi dan radikalisme, Fredi Marbun, menyoroti tindakan Ephorus HKBP Pdt. Dr. Viktor Tinambunan yang dinilai telah menyeret lembaga gereja ke dalam kepentingan di luar tugas pelayanan. Fredi menegaskan, gereja tidak boleh dijadikan alat politik atau kendaraan pribadi oleh siapa pun, termasuk oleh pucuk pimpinan sendiri.

“HKBP bukan milik pribadi siapa pun, apalagi untuk diperalat demi kepentingan tertentu. Gereja adalah rumah rohani bagi seluruh jemaat yang harus dijaga dari pengaruh politik dan kekuasaan,” tegas Fredi Marbun dalam pernyataan resminya, Minggu (26/10/2025).

Soroti Seruan Penutupan PT. Toba Pulp Lestari (TPL)
Fredi juga menyoroti seruan Ephorus HKBP terkait penutupan PT. Toba Pulp Lestari (TPL) yang belakangan ramai dibicarakan publik. Menurutnya, seruan itu terkesan tergesa-gesa dan tidak melalui kajian objektif menyeluruh.

“Jika benar ada permasalahan lingkungan atau sosial, penyelesaiannya harus berdasarkan hukum dan fakta, bukan karena kepentingan tersembunyi atau dorongan emosional. Jangan sampai HKBP terseret dalam konflik ekonomi dan politik lokal,” ujar Fredi.

Tujuh Penegasan Fredi Marbun
Dalam rilisnya, Fredi Marbun menegaskan tujuh poin penting sebagai seruan moral bagi seluruh pelayan dan jemaat HKBP:

1. HKBP bukan alat kepentingan pribadi atau politik siapa pun.
2. Seruan terhadap pihak mana pun harus berdasarkan kajian hukum, sosial, dan lingkungan yang objektif.
3. Ephorus wajib menjaga netralitas, integritas, dan kesatuan jemaat.
4. Viktor Tinambuna diminta fokus pada pelayanan, penguatan iman, dan karya kasih sosial.
5. Viktor Tinambunan Bereskan dulu Persoalan HKBP baru bereskan PT TPL yakni, Terjadi Penolakn Pendirian Gereja dan Pelarangan Beribadah dibeberapa wilayah.
6. Viktor Tinambunan Bereskan dulu Moralmu, Jujur dan Transparansikan dulu Keuangan HKBP dan Aset HKBP, berapa iuran sentralisasi yang terkumpul dan kemana Peruntukan nya dan berapa Penghasilan Aset HKBP dan Kemana Peruntukannya ???
7. Bereskan dulu Konflik Internal / Jemaat HKBP, sebab banyak Jemaat konflik karena Prilaku dan Sikap oknum Pendeta.

HKBP Harus Kembali ke Jalan Pelayanan
Sebagai aktivis anti-intoleransi dan pemerhati lembaga gereja, Fredi Marbun menilai langkah Ephorus yang menimbulkan kegaduhan publik justru melemahkan wibawa HKBP sebagai lembaga pelayanan umat.

“Gereja harus menjadi terang dan pembawa damai, bukan alat propaganda. Setiap tindakan pemimpin gereja harus mencerminkan kasih Kristus, bukan kepentingan pribadi,” katanya.

Ajak Jemaat Tetap Kritis dan Setia pada Nilai Gereja
Fredi menutup pernyataannya dengan ajakan agar seluruh warga HKBP tetap kritis dan berani bersuara untuk menjaga kemurnian pelayanan gereja.

“HKBP harus dijaga bersama. Kita tidak boleh diam ketika lembaga ini diarahkan keluar dari jalur kebenaran. Tugas kita adalah memastikan gereja tetap setia pada panggilan iman, kebenaran, dan kasih,” tutupnya. (**)

 

SURAT TERBUKA UNTUK EPHORUS HURIA KRISTEN BATAK PROTESTAN (HKBP)
VIKTOR TINAMBUNAN

Perihal: Seruan Moral dan Teguran Kritis atas Kepemimpinan dan Independensi Gereja HKBP
Dari:
Fredi Marbun
Tokoh Pergerakan dan Pemerhati HKBP
Aktivis Toleransi dan Radikalisme

1. Pendahuluan
Dengan penuh rasa tanggung jawab moral dan kecintaan terhadap gereja HKBP sebagai lembaga rohani dan sosial yang harus berdiri di atas prinsip keadilan, pelayanan, dan kebenaran Kristus, saya, Fredi Marbun, menyampaikan surat terbuka ini kepada Ephorus HKBP Pdt. Dr. Viktor Tinambunan.

Surat ini ditulis bukan sebagai bentuk perlawanan pribadi, melainkan sebagai suara nurani umat yang peduli terhadap arah kepemimpinan HKBP yang seharusnya menjaga netralitas, kemandirian, dan menjauh dari kepentingan pribadi maupun kelompok tertentu.
2. Keprihatinan dan Poin-Poin Penegasan
Jangan Memperalat HKBP untuk Kepentingan Pribadi atau Kelompok
HKBP adalah milik seluruh jemaat, bukan milik perseorangan, golongan, atau kelompok politik tertentu. Setiap tindakan dan kebijakan yang berpotensi menimbulkan kesan monopoli kekuasaan, penyalahgunaan wewenang, atau konflik kepentingan harus dihentikan segera.
Jangan Menganggap HKBP Sebagai Kepemilikan Pribadi
Posisi Ephorus adalah amanah yang bersifat temporer dan harus dipertanggungjawabkan kepada Tuhan serta jemaat. Segala bentuk tindakan yang menunjukkan otoritarianisme, pembungkaman kritik, atau pengabaian aspirasi warga jemaat adalah bentuk penyimpangan dari semangat pelayanan Kristiani.

Hentikan Penghakiman terhadap Pendeta yang Tidak Sejalan
Setiap pendeta dalam HKBP memiliki hak teologis dan kebebasan pastoral selama tetap dalam koridor ajaran HKBP. Menghakimi, memindahkan, atau menyingkirkan pendeta karena perbedaan pandangan merupakan tindakan yang bertentangan dengan nilai kasih dan keadilan gerejawi.
Keterlibatan dalam Urusan PT. Toba Pulp Lestari (PT. TPL) dan Potensi Konflik Kepentingan

Keterlibatan pihak Ephorus dalam relasi atau kegiatan yang berkaitan dengan PT. Toba Pulp Lestari (PT. TPL) menimbulkan kekhawatiran dan dugaan adanya benturan kepentingan yang dapat mencederai independensi serta nama baik HKBP. Gereja seharusnya berdiri netral dan profetik, bukan menjadi bagian atau alat legitimasi bagi kepentingan korporasi yang berpotensi merugikan masyarakat adat maupun lingkungan.
5. Seruan untuk Mengundurkan Diri dengan Hormat
Demi menjaga kehormatan lembaga HKBP, apabila konflik kepentingan dan penyalahgunaan otoritas terus berlanjut tanpa klarifikasi yang terbuka dan akuntabel, maka langkah yang paling terhormat dan bijaksana adalah mengundurkan diri dari jabatan Ephorus.
3. Harapan dan Ajakan
Kami menyerukan agar HKBP dikembalikan kepada fungsinya sebagai gereja yang melayani, bukan dilayani, dan dijauhkan dari segala bentuk penyimpangan kekuasaan. Gereja harus menjadi ruang bagi kebenaran, keadilan, dan kasih bukan arena politik internal atau kepentingan pribadi.

Kami juga mengajak seluruh pelayan dan jemaat HKBP untuk bersatu menjaga kemurnian dan kemandirian gereja dari segala bentuk pengaruh eksternal yang merusak nilai pelayanan Kristiani.
4. Penutup
Surat terbuka ini kami sampaikan sebagai bentuk cinta kasih terhadap HKBP dan tanggung jawab moral sebagai bagian dari umat yang ingin melihat gereja tetap menjadi terang dan garam dunia. Semoga saudara Ephorus membuka hati dan pikiran untuk menerima kritik ini dengan kerendahan hati demi kepentingan bersama dan kemuliaan nama Tuhan.

Hormat kami,
Jakarta, 27 Oktober 2025

FREDI MARBUN
Tokoh Pergerakan dan Pemerhati HKBP
Aktivis Toleransi dan Radikalisme

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *