Jakarta, JNcom – Anggota Komisi IV DPR RI Komisi IV Fraksi PDIP, Prof. Dr. Ir. Rokhmin Dahuri, MS menilai transformasi ekonomi berbasis perlindungan dan pemulihan lingkungan sangat tepat dilakukan sebagai strategi untuk pembangunan yang berkelanjutan ditengah terjadinya kerusakan lingkungan yang cukup masif. Hal tersebut disampaikan Rokhmin dalam acara Sustainablity Action for the Future Economy (SAFE) 2025 bertema “Green for Resilience”, Kamis (11/9/2025), di Jakarta.
Ia juga menyoroti degradasi lingkungan Indonesia yang signifikan, mulai dari deforestasi tahunan sekitar 300.000 hektar hutan alam karena pertambangan, perkebunan minyak kelapa sawit, dan pengembangan infrastruktur; untuk penangkapan ikan yang berlebihan dan meluasnya polusi laut – situasi kritis yang harus segera ditangani.
“Menurut saya tepat sekali karena faktanya bahwa disamping pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan hidup, kerusakan lingkungan juga cukup masif. Misalnya soal deforestasi atau penggundulan hutan rata-rata menurut data sekitar 300.000 hektar pertahun hutan alam terkonversi untuk pertambangan, perkebunan sawit, infrastruktur, permukiman dan lainnya. Di sisi laut, gejala over fishing pun sudah banyak pencemaran lingkungan yang cukup masif,” ujar Rokhmin, lulusan IPB yang kini juga sebagai Rektor Universitas UMMI Bogor.
Prof. Rokhmin menekankan bahwa kunci transformasi ekonomi terletak pada sumber daya manusia yang sangat baik – terampil, berpengetahuan luas, dan berdedikasi – sehingga potensi penuh ekonomi biru dan ekonomi hijau dapat dimanfaatkan untuk kemakmuran negara.
“Pemerintah berkewajiban untuk menyediakan sumber daya manusia Indonesia yang punya skill, knowledge dan dedikasi yang tinggi supaya bisa mentransformasi dan menggarap potensi ekonomi biru dan ekonomi hijau yang besar ini menjadi realitas kesejahteraan dan kemajuan,” tambahnya.
Ditempat terpisah, hal senada diungkapkan Ketua Umum Forum Kepakaran Indonesia, Dr. Risman Pasaribu bahwa transformasi ekonomi sangat penting sebagai proses perubahan struktural dan berkelanjutan dalam perekonomian yang menggeser sumber daya dan tenaga kerja dari sektor berproduktivitas rendah ke sektor berproduktivitas tinggi, serta meningkatkan produktivitas dalam sektor-sektor tersebut.
“Ini sangat penting untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat, peningkatan pendapatan, peningkatan standar hidup yang lebih baik, dan mendorong inovasi serta digitalisasi untuk menjadikan suatu negara lebih maju dan berdaya saing,” pungkasnya. (**)