Salatiga, JNcom – Dunia Ghaib dinilai memiliki sudut pandang yang berbeda.
Untuk menembus aura yang bernuansa mistis tentu tidak dimiliki oleh sejumlah kalangan. Hanya orang-orang tertentu yang dapat memiliki indera ke enam.
Untuk mendeteksi berbagai hal yang di luar nalar atau non logik bisa datang dari ajaran ilmu hitam maupun putih.
Sementara seseorang yang memilki indera keenam bisa melalui ritual khusus. Untuk ilmu putih tidak luput dari amalan yang diambil dari ayat suci Alquran.
Sebut saja Amir Hafilin putra kelahiran Sragen 60 tahun lalu meski dirinya lebih mengedepankan logika namun dirinya mengantongi aura yang mampu menerawang berbagai hal yang bersifat Ghaib.
Di tengah obrolannya di seputar Ghaib dan Kanuragan (Senin 6/10), Amir mengakui Ghaib itu ada(jin) yang terkadang menyerupai apa saja baik dalam bentuk organ tubuh manusia serta karakter seseorang. Banyak pengalaman aneh yang ditemui oleh Amir, dari siswa kerasukan roh hingga seorang warga tidak sadarkan diri lantaran pipis(kencing) sembarangan di sebuah tempat yang dinilai keramat.
Nama Amir Hafilin di kota Salatiga tentu bukan nama asing khususnya di telinga para politisi. Ia seorang ketua Partai Amanat Nasional (PAN) kota Salatiga serta di kancah perpolitakan, mantan anggota Dewan kota Salatiga. Pengalamannya selama duduk di Dewan banyak menyentuh, menyerap aspirasi masyarakat.
Sementara itu, sebagai tenaga profesi, Amir adalah seorang pendidik atau guru di SMK Muhammadiyah Salatiga yang pada bulan Mei tahun 2025 ini ia telah menjalani purna tugas sebagai pendidik.
Selama berprofesi sebagai Guru tentu telah mengukir tinta emas bagi para siswa – siswi maupun nama Sekolah.
Memasuki masa pensiun, belakangan ini kesehariannya selain momong cucu juga berolahraga bersepeda. Uniknya, dalam bersepeda ia mengendarai Sepeda tahun enam puluhan dengan mengenakan busana bak seragam ”tempo doeloe” yang terkadang menyita perhatian publik yang tengah melintas. (NANO)