Jakarta, JNcom – Pelaksanaan Halaqoh III nasional dan pengukuhan pengurus Forum Persaudaraan dan Kemitraan Pesantren Indonesia (PK-TREN Indonesia) yang digelar di Masjid Istiqlal Jakarta, Kamis (1/05/2025), menjadi momen penting bagi perkembangan pesantren di Indonesia dengan harapan menjadi motor sinergi antar pesantren se-Indonesia.
Hadir dalam acara tersebut figur sentral dalam dunia pesantren dan pemikiran Islam moderat di Indonesia yaitu Menteri Agama, Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, M.A, dan Mantan Wakil Presiden RI, Prof. Dr. (HC) KH. Ma’ruf Amin. Hadir pula tokoh-tokoh nasional lain seperti Prof. Dr. KH. Said Aqil Siradj (mantan Ketua Umum PBNU), Dr. Hidayat Nurwahid (mantan Ketua MPR RI), serta Dr. KH. Ilyas Marwal, Ketua Umum PK-TREN Indonesia.
“Pesantren adalah tempat lahirnya semangat kemerdekaan sekaligus pusat pembentukan karakter bangsa,” ujar Prof. KH. Syukron Makmun.
PK-TREN Indonesia yang didirikan sejak Oktober 2019, kini menjadi wadah penting dalam menjembatani berbagai kepentingan pesantren, dari yang tradisional hingga yang berbasis teknologi. PK-TREN sebagai platform yang memfasilitasi kerja sama dalam bidang pendidikan, dakwah, dan ekonomi syariah.
“Pesantren bukan hanya pusat ilmu agama, tapi juga laboratorium sosial yang menghasilkan solusi konkret bagi problem bangsa,” ujarnya.
Ia menekankan pentingnya literasi digital, kewirausahaan berbasis syariah, dan kurikulum kontekstual agar pesantren tetap relevan. Selain itu, PK-TREN juga mengusung misi untuk memperjuangkan regulasi yang lebih berpihak pada pesantren, termasuk akses pembiayaan dan pengakuan formal dalam sistem pendidikan nasional.
Dengan semangat kolaboratif dan dukungan lintas sektor, Halaqoh Nasional III diharapkan menjadi momentum penting kebangkitan baru dunia pesantren Indonesia, menuju peran yang lebih strategis baik di tingkat nasional. (Mul)