“Kerukunan umat beragama di Indonesia diwujudkan dalam beragam kegiatan. Sejarah berdirinya Masjid Istiqlal tidak lepas dari peran warga Tionghoa dan lainnya. Falsafah Cina yang terdapat dalam ajaran konfusianisme dengan Islam mengajarkan untuk saling tolong menolong dan berkolaborasi satu dengan lainnya. Hal maka Inilah kita lakukan sekarang, kita menjadi pelindung kemanusiaan, sehingga kita akan menjadi pengangkat martabat kemanusiaan. Hilangkan seluruh peperangan perbedaan yang menyebabkan masyarakat dunia kita terpecah. Saya harapkan ke depan anak muda kita kenal sebagai penjaga kerukunan dan perdamaian,” ujar Nazaruddin.
Sementara itu, Presiden ACYA, Helga Tjam Abraham mengatakan, selain menjaga kerukunan, ACYA juga akan memberikan bantuan berupa edukasi, seperti belajar bahasa Mandarin dan belajar diri Shaolin.
“Kita dari ACYA akan terus bekerja sama dengan pihak Mesjid Istiqlal dalam rangka menjaga kerukunan umat beragama. Salah satunya adalah memberikan pelajaran bahasa Mandarin dan juga pelatihan beladiri Shaolin bagi anak-anak yatim piatu yang diasuh oleh Mesjid Istiqlal, sehingga dapat menambah pengetahuan bagi mereka,” ucapnya.
Dewan Penyantun Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Abraham Rudy Hartono turut memberikan apresiasi dan dukungan kepada kegiatan yang dilakukan oleh ACYA dan Mesjid Istiqlal di bulan Ramadhan tahun ini.
“Kami sangat mendukung kerjasama dari ACYA dan Mesjid Istiqlal dalam rangka menjaga kerukunan umat beragama. Juga kegiatan dengan memberikan edukasi belajar bahasa Mandarin dan bela diri. Shaolin, bisa bermanfaat bagi anak-anak kita kedepannya dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, ” pungkasnya. (*)
