October 15, 2024

Kolaborasi antara CISC, Merck, dan Prodia akan membantu menyebarkan informasi penting tentang penyakit ini dan mendorong upaya pencegahan serta pengobatan yang lebih baik.

Jakarta, JNcom – Dalam rangka memperingati Bulan Kesadaran Kanker Kandung Kemih, penting untuk meningkatkan kesadaran tentang gejala dan pencegahan, serta memberikan harapan melalui penelitian dan perawatan yang terus berkembang, karena kanker kandung kemih memang perlu diwaspadai.

Kolaborasi antara CISC, Merck, dan Prodia dalam kegiatan seminar edukasi kesehatan kanker bertemakan “Waspada Kanker Kandung Kemih Kesadaran, Pencegahan, dan Harapan Baru Pengobatan” diharapkan dapat memberikan manfaat besar bagi masyarakat dengan menyebarkan informasi penting tentang penyakit ini dan mendorong upaya pencegahan serta pengobatan yang lebih baik.

Tema seminar yang sangat relevan dan penting dalam meningkatkan pemahaman tentang kanker kandung kemih, termasuk cara pencegahan serta perkembangan terbaru dalam pengobatan, diharapkan dapat memberikan harapan baru bagi mereka yang terpengaruh dan memotivasi upaya pencegahan di masyarakat, semoga seminar ini sukses dan bermanfaat bagi banyak orang.

Tempat penyelenggaraan seminar di Auditorium Prodia Tower Jakarta, pada hari Senin (11/5/2024), tampaknya merupakan pilihan yang baik untuk menjangkau banyak orang dan menyebarkan informasi yang penting tentang kanker kandung kemih, sementara penyampaian pentingnya deteksi dini, yang memainkan peran kunci dalam meningkatkan tingkat kesembuhan, akan memberikan dampak positif dalam upaya pencegahan dan pengobatan kanker kandung kemih.

Kanker, penyebab kematian kedua terbanyak di dunia, sering sulit dideteksi dini karena gejalanya tidak jelas. Kesadaran tentang tanda-tanda awal dan deteksi dini sangat penting. Semakin cepat kanker terdeteksi, semakin besar peluang kesembuhan, seperti pada kanker kandung kemih yang jumlah kasusnya tinggi di seluruh dunia.

Di Indonesia, angka kejadian dan kematian akibat kanker kandung kemih cukup mengkhawatirkan, dengan peringkat ke-13 untuk angka kejadian dan ke-15 untuk angka kematian menunjukkan pentingnya upaya pencegahan, deteksi dini, dan pengobatan yang tepat untuk mengatasi masalah ini.

Kanker kandung kemih terjadi ketika sel-sel di dalam kandung kemih tumbuh secara tidak terkendali, dan meskipun gejalanya bisa berbeda-beda antara individu satu dengan yang lain, adanya darah pada urine atau hematuria adalah salah satu gejala yang umum terjadi.

Selain itu, gejala lainnya mungkin termasuk nyeri atau sensasi terbakar saat buang air kecil, sering buang air kecil, perubahan dalam pola buang air kecil, atau rasa sakit pada daerah pinggang atau panggul.

Oleh karena itu, jika seseorang mengalami gejala-gejala ini, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut, meskipun gejala-gejala seperti darah dalam urine atau nyeri saat buang air kecil bisa disebabkan oleh kondisi yang tidak terlalu serius, seperti infeksi saluran kemih, namun tetap penting untuk tidak mengabaikan gejala tersebut.

Karena kanker kandung kemih dapat memiliki gejala awal yang mirip dengan kondisi lain, sangat penting untuk menjalani pemeriksaan medis jika mengalami gejala tersebut, karena deteksi dini bisa membuat perbedaan besar dalam pengobatan dan tingkat kesembuhan. Oleh karena itu, memperhatikan setiap gejala dan berkonsultasi dengan dokter adalah langkah yang sangat bijaksana.

Inisiatif dari Aryanthi Baramuli Putri dan CISC untuk menyelenggarakan seminar edukasi tentang kanker kandung kemih sangat penting dalam meningkatkan kesadaran masyarakat Indonesia tentang penyakit ini, dengan harapan dapat mengubah pola pikir dan memberikan kesempatan lebih besar bagi mereka yang terpengaruh untuk mendapatkan perawatan lebih awal.

“kegiatan ini akan menjadi jembatan informasi bagi masyarakat awam mengenai gejala kanker kandung kemih yang seringkali diabaikan di tahap awal, serta untuk meminimalisir risiko penanganan yang terlambat,” tuturnya.

Meningkatnya risiko kanker kandung kemih disebabkan oleh berbagai faktor, baik faktor yang dapat diubah seperti kebiasaan merokok, maupun faktor yang tidak dapat diubah seperti usia dan riwayat keluarga; oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk mempelajari faktor risiko kanker kandung kemih guna membantu dalam membuat keputusan yang dapat menurunkan risiko kanker kandung kemih.

Penjelasan dari Dr. dr. Andhika Rachman, SpPD-KHOM, menyoroti fakta penting bahwa kanker kandung kemih memang lebih umum terjadi pada pria daripada wanita, dengan kanker kandung kemih merupakan kanker nomor 4 yang paling umum pada pria.

Sambungnya, faktor-faktor seperti merokok, paparan bahan kimia tertentu, dan faktor genetik mungkin berkontribusi pada risiko yang lebih tinggi ini, informasi ini menekankan pentingnya kesadaran dan pencegahan, terutama bagi pria yang memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan kanker kandung kemih.

“Kendati penyebab terbentuknya kanker di kandung kemih tidak diketahui secara pasti, terdapat beberapa faktor risiko yang dapat mempengaruhinya,” ucapnya.

“Meskipun tidak ada cara pasti untuk mencegah kanker kandung kemih, ada langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengurangi risikonya, seperti menghindari merokok dan membatasi paparan terhadap bahan kimia tertentu yang sering terjadi di lingkungan kerja, yang dapat membantu mengurangi risiko,” tuturnya.

Meskipun tidak ada cara pasti untuk mencegah kanker kandung kemih, langkah-langkah sederhana seperti menghindari merokok dan membatasi paparan bahan kimia di tempat kerja dapat membantu mengurangi risiko.

Selain itu, pola makan sehat dengan banyak buah dan sayuran, menjaga berat badan yang sehat, serta minum banyak air putih, juga dapat menjaga kesehatan kandung kemih. Langkah-langkah ini dapat menjadi bagian dari gaya hidup sehat untuk mengurangi risiko kanker kandung kemih.

Setiap pasien dengan kanker kandung kemih memiliki kebutuhan pengobatan yang berbeda, yang dipilih berdasarkan karakteristik diagnosis, kesehatan pasien secara keseluruhan, serta faktor medis lainnya.

Opsi pengobatan untuk kanker kandung kemih termasuk pembedahan, terapi intravesika, kemoterapi, radioterapi, serta pilihan terbaru seperti terapi target, terapi kombinasi, konjugat obat antibodi, terapi gen, hingga imunoterapi anti PD-L1, yang dapat dipilih sebagai terapi maintenance setelah pengobatan kemoterapi.

Sementara itu, dr. Andhika menyebut bahwa setiap metode pengobatan membawa harapan baru untuk meningkatkan prognosis dan kualitas hidup bagi individu yang terkena penyakit kanker kandung kemih dengan berkembangnya penelitian dan teknologi medis. Terapi ini dapat memberikan opsi yang lebih efektif dalam penanganan kanker kandung kemih, memberikan harapan bagi para pasien dan keluarga mereka.

Lebih lanjut. meskipun kanker kandung kemih dapat terjadi pada usia berapa pun, risikonya memang cenderung meningkat seiring bertambahnya usia; oleh karena itu, penting bagi mereka yang berisiko tinggi, seperti yang disebutkan, untuk melakukan skrining secara teratur.

Skrining dapat membantu mendeteksi kanker kandung kemih lebih awal, ketika masih dalam tahap yang lebih mudah diobati, serta menjaga kesehatan secara umum dan mengurangi faktor risiko, seperti merokok dan paparan bahan kimia berbahaya di lingkungan kerja.

Tes yang mungkin digunakan adalah urinalisis, sitologi urin, dan tes rutin untuk biomarker agar dapat membantu menemukan kanker pada tahap awal; jika jangka abnormal atau kanker ditemukan sejak dini, maka pengobatan akan lebih mudah untuk dilakukan.

Mendukung kegiatan edukasi ini, dr. Ratna Indah Widyasari selaku Medical Director PT Merck Tbk, mengatakan, sebagai perusahaan di sektor kesehatan, Merck berkomitmen untuk memberikan edukasi yang berkelanjutan kepada masyarakat tentang kesehatan

Lanjutnya, tidak terkecuali deteksi dini kanker kandung kemih Untuk itu, dalam rangka memperingati bulan kesadaran kanker kandung kemih, kamu bermitra dengan organisasi pasien seperti CISC untuk meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan mengenai penyakit ini.

Langkah ini sejalan dengan tujuan bisnis healthcare Merck, As One for Patients, yang bertujuan untuk membantu mencptakan kehidupan, meningkatkan kualitas hidup, serta memperpanjang kelangsungan hidup pasien, termasuk pasien kanker kandung kemih.

Turut mendukung kegiatan ini, Bemadette Vania Lundina Arman, S.Ked, MA. selaku Product Specialist Prodia, menyampaikan dalam pemaparannya, “Screening dan deteksi dini kanker sangatlah penting agar individu, terutama yang memiliki resiko.

Lanjutnya, secara genetik dapat menentukan langkah pencegahan dan manajemen seoptimal mungkin seperti memeriksakan diri ke dokter untuk mendapatkan terapi yang tepat.

“Kami berkomitmen dalam menyediakan pemenksaan-pemeriksaan penunjang yang dapat memfasihtasi masyarakat mulai dari identifikasi nsiko, diagnosis, hingga penentuan terapi kanker,” tambahnya.

“Harapannya, adanya kesadaran akan pentingnya deteksi dini dapat memberikan kesempatan lebih besar bagi pasien untuk mendapatkan pengobatan yang efektif dan tepat waktu. ***(Guffe)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *