Salatiga, JNcom – Memasuki bulan Desember – Januari biasanya waktunya secara bersamaan sebagai musim Durian, Rambutan dan Petai. Namun khususnya untuk buah Durian, tahun ini mengalami kemunduran bahkan gagal panen yang dimungkinkan karena faktor cuaca.
Buah Durian selain mengandung vitamin C, juga mengandung nutrisi itu yang dapat menangkal radikal bebas yang memicu tanda penuaan dini.
Seperti direkomendasikan oleh dinas Kesehatan, buah Durian memberikan solusi agar tidak mudah capek, Penangkal depresi secara lebih alami, Nutrisi bagi tulang dan gigi, Kulit lebih awet muda, Pencernaan yang lebih sehat, Menstabilkan kadar gula dalam darah serta Solusi anemia (kurang darah).
Meski tahun ini mengalami kelangkaan, di Salatiga telah dijumpai Grebeg Durian. Menurut Yekti Lestari, menggunakan Grebeg hanya sebuah Promo atau iklan untuk menarik para konsumen karena menurutnya jika menggunakan nama Festival tentu melibatkan para pedagang.
“Menggunakan nama Grebeg hanya menarik konsumen saja karena jika menggunakan Festival tentu melibatkan para pedagang,” ujar Yekti ketika ditemui Sabtu (18/01/2025)
Menurut Yekti, Durian sengaja ia datangkan dari Gunungpati dan daerah Jawa timur. Sementara Durian yang dipasarkan jenis Durian lokal dengan harga dibandrol dari harga 20 ribu hingga kisaran 50 ribu rupiah perbuah.
Sebagai pedagang, Yekti siap menerima pahitnya menjadi pedagang Durian. Hal itu lantaran jika terjadi Durian yang mentah atau malah cenderung terlalu mateng tidak layak jual sehingga mengalami kerugian.
Seperti pantauan awak media, Grebeg Durian yang berada jalan lingkar JB Salatiga terlihat ramai pengunjung. Namun menurut Yekti ramai pengunjung belum tentu kalau untung, alasannya ada beberapa jenis dan beda harga jadi menurutnya terjadi subsidi silang.
“Ramai pembeli sekalipun belum tentu kalau dapat meraup keuntungan karena ada beberapa jenis berikut harga yang berbeda jadi bisa terjadi subsidi silang,” pungkas Yekti (NANO)
