Klaten, JNcom – Batik adalah bagian dari warisan leluhur yang tentunya patut dilestarikan. Batik sendiri telah diakui Unesco pada tahun 2009 tepatnya tanggal 02 Oktober dan diperingati sebagai hari Batik.
Dalam rangka meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM), Paguyuban Ibu-ibu Paroki Dalem membuat kreativitas Seni yaitu membuat Taplak dengan teknik Ecoprint, Sabtu (11/01/2025), di aula Gereja Paroki Dalem
Wahyu Setyawan seorang guru SMA 3 Klaten menjelaskan bahwa Ecoprint bukan termasuk produk batik. Menurut Unesco, Batik adalah hasil yang ditulis tangan. Sementara Ecoprint bisa menjadi Souvenir yang mempunyai nilai jual tinggi karena handmade itu susah ditiru.
“Menurut Unesco, Ecoprint bukan termasuk produk Batik,” ujar Wahyu.
Secara rinci Wahyu menjelaskan, bahan dasar yang dibutuhkan kain putih yang sudah dicelup air tawas dan tanjung, dikeringkan, daun segar, plastik, palu.
Dalam kesempatan itu, Ketua Paguyuban Sri Supeni Kapti, minta pada Wahyu Setyawan agar tidak sungkan-sungkan dalam memberikan pengetahuan tentang Ecoprint kepada peserta yang dihadiri puluhan kaum ibu.
“Saya minta pada mas Wahyu tidak merasa sungkan dalam memberikan materi di depan ibu-ibu,” pungkas Sri Supeni.
Acara yang berlangsung sejak pukul 09 hingga 12:30 siang dihadiri oleh para peserta dengan penuh antusias mengikuti proses membuat taplak teknik ecoprint. Para peserta merasa bangga atas hasil karyanya yang sangat luar biasa.
Sejumlah peserta berharap, kedepan bisa membuat Taplak meja yang lebih besar pada event tertentu dan dapat mengadakan bazar pameran hasil karya yang berproduktif karena ada tempat ziarah dan banyak pengunjung dari luar kota Klaten. (ENY/nn)