January 26, 2025

Jakarta, JNcom – Ketum Perjuangan Rakyat Nusantara (PERNUSA), KP Norman Hadinegoro menilai bahwa salah satu tokoh FPI memiliki andil dalam penyebaran paham HTI, Khilafah dan wahabi di Indonesia. KP Norman Hadinegoro menyatakan jangan takut dan gentar jika terdapat organisasi yang menganut paham bertentangan dengan PANCASILA.

“Mereka dapat digilas dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Nomor 2 Tahun 2017 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2013 tentang ormas. Undang Undangnya ada kenapa mesti takut,” ujar Norman.

Ia menambahkan, semakin Kokohnya perjalanan HTI, Wahabi di Nusantara, terjadi saat Indonesia dipimpin oleh Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Memberi peluang salah satu Partai yang paham Wahabi, gerakan Radikal tak dapat dibendung pada Pemerintah SBY, sehingga pengkaderannya sampai menyusup ke dalam institusi, tempat Ibadah, Pesantren, PNS, TNI, BUMN, KAMPUS dan Sekolahan aliran RADIKAL.

“Ciri-ciri HTI, Khilafah, wahabi yang paling kentara adalah menolak demokrasi. Salah satu ormas yang kerap dituding mengadopsi paham dan gerakan HTI, Wahabi di Indonesia adalah FPI. Jaringan Radikal lainnya ada dalam daftar Densus 88,” imbuhnya.

Menurutnya, Ormas FPI garda terdepan dikenal sebagai ormas yang mendambakan tegaknya Syariat Islam di Indonesia. Selain itu, dikenal juga getol melakukan aksi sweeping terhadap aktivitas kearifan Budaya lokal, situs situs peninggalan Leluhur yang dianggap menyimpang dari Syariat Islam.

“Islam itu rahmatan lil alamin. Yang kita perangi sekarang adalah HTI sebagai musuh bersama. Solusi terbaiknya adalah Pemerintah harus bertindak tegas, PNS, TNI, BUMN, Kampus, tempat ibadah yang sudah terkena pengikut HTI harus mendapat sangsi bila perlu pemecatan,” ungkapnya.

Ia meminta kepada masyarakat agar tidak perlu takut untuk melapor karena HTI organisasi terlarang dan ada undang-undang yang siap mengganjal gerakan radikalisme mereka. “Yang paling utama, adalah akar ideologi Pancasila harus ditanamkan sejak dini. Pancasila itu kuncinya. Ajarkan kembali diseluruh lapisan masyarakat,” pungkasnya. (Mul)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *