Jakarta, JNcom – Kinerja Polri sempat mengalami penurunan yang cukup signifikan akibat ulah personilnya. Namun lambat laun membaik diakhir tahun 2023 sebesar 87,8 persen tentu harus diapresiasi positif. Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo dengan PRESISI mampu membuktikan kinerja positifnya khususnya pada pelayanan publik sangat memuaskan.
Menurut Ketua Umum Bamus Betawi Eki Pitung, kinerja Polri selama dipimpin Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo memang semakin meningkat tapi dalam sisi lain, namun menurun juga dalam sisi lainnya.
“Adapun yang dimaksud saya sampaikan kinerja Polri menurun dalam sisi lain ini adalah banyak kasus-kasus besar para petinggi di Kepolisian seperti kasus Korupsi, kasus pembunuhan maupun kasus narkoba saya menilai pengungkapannya belum maksimal,” ujar Eki Pitung kepada JURNALNUSANTARA.COM, di Jakarta, pada Sabtu (30/12/2023).
Dalam segi pelayanan terhadap masyarakat, tambah Eki Pitung, kinerja kepolisian sudah cukup baik. Namun masih ada catatan terkait Polisi RW yang masih dirasa publik masih dipertanyakan SOP-nya, padahal kita tahu Polisi RW adalah program dari kepolisian untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat dengan basis kewilayahan.
“Sampai hari ini warga Jakarta menyoroti maksud adanya polisi RW, sehingga menimbulkan berbagai macam penafsiran dan pertanyaan publik, apa fungsi dan tugasnya,” tuturnya.
Eki Pitung berharap keberadaan Polisi RW harus segera clear sampai ke publik apa fungsi dan tugas Polisi RW tersebut. Karena Kepolisian sudah punya distrik-distriknya seperti adanýa Kapolsek dan Kapolres yang sudah lengkap dengan pelayanan pengaduan masyarakatnya dan semua strukturnya sudah berjalan.
“Kalau memang dalam kapasitas keamanan dan ketertiban itu sah-sah saja. Cuma yang menjadi kekhawatiran publik kalau akhirnya menjadi tafsir lain,” imbuhnya.
Alhasil melihat style atau gaya kepemimpinan Kapolri Jenderal pol Listyo Sigit Prabowo dalam tingkatan kemajuan terhadap Institusi Polri sudah cukup baik dan meningkat kepercayaan masyarakat.
“Yang berkembang sekarang ini masih adanya kekhawatiran masyarakat pada kinerja polri yakni ada keberpihakkan dalam pesta demokrasi yakni pilpres, namun kita seluruh masyarakat Indonesia berharap mudah-mudahan Institusi Polri ini muncul sebagai pelindung dan pengayom masyarakat dengan tidak adanya keberpihakan dalam pilpres harus netral,” tegasnya.
Ia berpesan agar kepolisian berhati-hati karena sikap netralitas sangat wajib hukumnya dilaksanakan karena ada sumpah prajuritnya Tribrata di kepolisian.
Pada Intinya menurut Eki Pitung bahwa Bamus Betawi sebagai masyarakat inti atau warga asli di Kota Jakarta apapun yang dilakukan Institusi Kepolisian tentunya kami siap berkolaborasi dan berkontribusi terhadap Institusi Polri ini, apalagi menjelang di tahun 2024 ini yang merupakan tahun politik dan Kota Jakarta adalah pusat yang sama-sama sudah kita ketahui bahwa pusat politik dan pusat kekuasaan ada di sini,
“Tidak menutup kemungkinan kami sebagai masyarakat Betawi tidak menginginkan lagi adanya aksi demo besar-besaran ngumpulin massa di depan KPU dan Bawaslu seperti pemilu. tahun 2019 yang lalu.
Karena Bamus Betawi berprinsif siapapun pemenangnya Capres dan Cawapres RI tahun 2024, kami tetap menjaga dan mengawal keputusan pemilu yang ditetapkan oleh KPU .
“Jangan lagi di tanah Betawi terutama di kota Jakarta ini di jadikan ajang -ajang aksi kepentingan yang akhirnya hanya memecah belah anak bangsa dan negara kita tercinta Indonesia. Kita sudah cukup kejadian pada pemilu tahun lalu dengan aksi yang sangat miris berlangsung hingga berjilid-jilid antara aparat kepolisian dengan masyarakat padahal akhirnya yang dipilih masyarakat pada akhirnya berkoalisi yang ujung-ujungnya bersatu/koalisi,”urainya.
Eki Pitung juga mengatakan mudah-mudahan kita Bamus Betawi siap akan mendeteksi dini dengan berkolaborasi bersama Institusi Kepolisian jangan sampe ada lagi peristiwa aksi demo yang menghasut dan menyesatkan masyarakat seperti pemilu tahun 2019 lalu.
“Karena ketidakpuasan suatu hasil itu dalam agama Islam ada yang namanya tabayun sehingga kami harapkan para petinggi tokoh- tokoh elit politik jangan lagi memprovokasi masyarakat pendukungnya sehingga membuat kegelisahan para pendukungnya masyarakat di lapisan bawah yang melakukan perlawanan sehingga ada gesekan bisa mengakibatkan perkelahian sesama saudara anak bangsa sendiri,”tegasnya.
Saya selaku Ketum Bamus Betawi pada evaluasi atau repleksi akhir tahun 2023 ini mengajak seluruh elemen masyarakat Indonesia untuk mensuport dan mendukung institusi Kepolisian dalam menjalankan tugas protap ataupun SOPnya selama untuk kepentingan yang lebih luas untuk bangsa dan negara tercinta Indonesia.
‘Bagi saya selaku ketua umum Bamus Betawi penilaian positif 87 persen terhadap institusi Polri yang dipimpin Kapolri Jendersl Pol Listyo Sigit Prabowo sangat lah realistis karena semua institusi itu ada keterbatasannya kurang lebih itu kita memang menilai wajar,” tandasnya.(Han)