Jakarta, JNcom – Sebanyak 6 peserta berhasil lolos menjadi grand finalis pada gelaran Inovasi Pemberdayaan yang puncaknya mendapatkan penghargaan pada Anugerah Kemandirian. Kegiatan yang digelar oleh Yatim Mandiri di Gedung Sapta Pesona, Jumat (4/21/2023) ini dihadiri Menteri Parekraf Sandiaga Salahuddin Uno, Mendes PDTT A. Halim Iskandar, Pembina Yatim Mandiri Yusuf Zain, dan Dirut Yatim Mandiri Andriyas Eko serta peserta Grand final dari Cabang Yogyakarta, Sleman, Pekalongan, Makassar, Bojonegoro, dan Madiun.
Ketua pelaksana kegiatan ini, Fagih Oodril Akbar, menjelaskan bahwa acara Inovasi Pemberdayaan dan Anugerah Kemandirian digelar untuk mengembangkan atau menciptakan inovasi dalam Program Pemberdayaan, menyediakan solusi ekonomi baik bagi individu maupun kelompok masyarakat, meningkatkan kapasitas dan kreativitas Amil dalam pelayanan kepada penerima manfaat atau mustahik, serta memperkuat kolaborasi antara mitra, donatur, pemerintahan, dan tokoh.
“Yatim Mandiri berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas dan dampak dari pemberdayaan anak yatim dan dhuafa, serta berperan aktif dalam pembangunan berkelanjutan. Selain itu, kegiatan ini juga mendukung SDGs dan rencana pembangunan jangka panjang Nasional (RPJPN) guna mewujudkan visi menyongsong Indonesia Emas pada tahun 2045 di bidang pengentasan kemiskinan dan mandiri ekonomi,” ujar Faqih.
Inovasi Pemberdayaan, kata Faqih, adalah kegiatan yang bertujuan untuk mengembangkan atau menciptakan inovasi dalam Program Pemberdayaan Yatim Mandiri. Setiap cabang Yatim Mandiri di Indonesia berpartisipasi dalam kegiatan ini dengan menyusun proposal inovasi Program Pemberdayaan. Proposal-proposal ini dilengkapi dengan salindia dan poster untuk menjelaskan konsep inovasi tersebut. Setelah tahap penilaian, akan dipilih 6 proposal inovasi terbaik. Tahap selanjutnya melibatkan presentasi dari 6 tim terpilih. Penilaian dilakukan secara langsung, dan pemenang akan menerima reward sebagai penghargaan. Inovasi yang terpilih akan didanai dan diimplementasikan menjadi bagian dari Program Pemberdayaan Yatim Mandiri.
“Inovasi ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang signifikan dan mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) serta Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045, khususnya dalam hal pengentasan kemiskinan dan pemberdayaan ekonomi,” tambahnya.
Yatim Mandiri merupakan Lembaga Amil Zakat Nasional (LAZNAS) yang berfokus pada kemandirian yatim dan dhuafa melalui dana Zakat, Infak, Sedekah, dan Wakal (ZISWAN). Gelaran Inovasi Pemberdayaan dimaksudkan untuk menciptakan program pemberdayaan yang lebih berdampak dan berkelanjutan bagi masyarakat. Selain itu juga sebagai upaya untuk meningkatkan kreativitas dan inovasi Amil Yatim Mandiri, Yatim Mandiri. Sementara Anugerah Kemandirian sebagai bentuk penghargaan kepada mitra, donatur, pemerintahan, dan tokoh yang telah memberikan dukungan berharga kepada Yatim Mandiri. Dengan penghargaan ini, Yatim Mandiri berharap dapat memperkuat kolaborasi dengan para pihak yang terlibat untuk terus meningkatkan pemberdayaan anak yatim dan dhuafa di Indonesia. (Red/my)