October 16, 2024

Jakarta, JNcom – Perusahaan pupuk milik BUMN, PT Petrokimia Gresik terus berkomitmen dalam mengoptimalkan green industry dan kepuasan pelanggan dengan melahirkan inovasi baru yaitu Internal Supply Chain Excellence (ISCE) yang telah menerima banyak penghargaan baik di level nasional maupun internasional.

Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo menjelaskan, ISCE merupakan program rantai pengelolaan logistik mulai dari proses unloading bahan baku dari kapal di pelabuhan, pengiriman ke gudang dan pabrik, hingga menjadi produk siap jual. Program ini berfokus dalam peningkatan efisiensi dan penurunan biaya supply chain dalam lingkup internal Petrokimia Gresik.

“Dari implementasi program ISCE ini, Petrokimia mampu menurunkan biaya internal supply chain di Petrokimia Gresik dari Rp 376,3 miliar menjadi Rp 286,6 miliar, atau terdapat penghematan biaya hampir 24 persen,” ujar Dwi Satriyo, dikutip radargresik.id.

Dijelaskan, program ISCE lahir karena korporasi sedang dihadapkan berbagai tantangan usaha. Hal ini menuntut PG untuk melakukan penghematan dalam rangka memberikan produk terbaik dan kompetitif bagi pelanggan. Dwi menyebutkan, ada tiga solusi yang diberikan diantaranya business process transformation dengan optimaliasi proses handling bahan baku dengan cara melakukan realokasi space gudang menggunakan prinsip FSN (Fast, Slow, Non-Moving) Analysis.

Disamping itu juga ada program digital supply chain transformation dengan menciptakan beberapa aplikasi terintegrasi seperti Petroport, WMS Inbound, WMS Outbound, 2CE dan DTMS dalam rangka menunjang proses operasional, serta menciptakan program ER-PORT atau improvement dalam penerapan industri hijau di pelabuhan.

“Inovasi ini sebagai upaya perusahaan dalam mengakselerasi dan menciptakan masa depan baru sebagai perusahaan global berwawasan lingkungan yang selaras dengan tujuan bersama dari Pupuk Indonesia Grup,” papar Dwi Satriyo.

Lebih lanjut disampaikan, penerapan Ekosistem ISCE juga dapat diaplikasikan pada proses supply chain di perusahaan lain untuk menunjang kegiatan logistik yang efektif dan efisien. Ekosistem ISCE ini telah di-benchmark dan sedikit banyak memberikan inspirasi untuk beberapa perusahaan seperti Semen Indonesia, Pupuk Sriwijaya Palembang, Pupuk Iskandar Muda, dan Krakatau Bandar Samudera.

“Penerapan ekosistem ISCE menjadikan proses supply chain semakin optimal dan perusahaan dapat meningkatkan kepuasan pelanggan melalui optimalisasi pasokan produk,” jelasnya.

Berrkat inovasi yang telah dilahirkan ini PG mampu menurunkan beban emisi SO2 hingga 68,8 persen dari 97,29 ton/bulan menjadi 30,34 ton/bulan pada Stack Pabrik Asam Sulfat II, sehingga tiga kali lebih aman untuk lingkungan. Selain itu, inovasi ini juga selaras dengan tema PIQI 2023, yaitu Accelerating Into Green Future. Petrokimia Gresik juga ditetapkan sebagai Best Performance dalam PIQI 2023 atas inovasi produk terbaru yakni Phonska Alam. Keunggulan dari produk ini yaitu dibuat dari bahan mineral alam yang dapat diterapkan dalam sistem pertanian organik.

“Upaya menurunkan emisi dan menghadirkan pupuk Phonska Alam untuk pertanian organik ini merupakan bukti Petrokimia Gresik terus berinovasi dan mendukung Pupuk Indonesia dalam menciptakan masa depan baru sebagai perusahaan global berwawasan lingkungan dengan menerapkan Green Industry,” pungkasnya. (red/Mul)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *