October 12, 2024

Jakarta, JNcom – Setiap tanggal 1 Juni diperingati sebagai momen penting Hari Lahirnya Pancasila.

Pancasila yang memiliki filosofi tinggi telah digali oleh Soekarno sebagai “way of live” berikut Undang Undang Dasar (UUD) 1945 sebagai dasar serta acuan yang mengandung Amanat yang harus dijalankan.

Namun sayangnya pasca lengsernya era orde baru atau massa reformasi UUD 45 diotak atik melalui Amandemen, yang akhirnya UUD 45 menjadi babak belur. Artinya tidak dijalankan seperti yang digagas oleh Bung Karno.

Hal itu disampaikan oleh Budayawan Hariono Notonegoro dalam menyikapi refeleksi Lahirnya Pancasila 1 Juni.

Hariono dalam komentarnya sangat menyayangkan pada penyelenggara negara karena tidak menjalan Amanat UUD 45 pada pasal 33 yang antara lain berbunyi “Bumi Air dan Kekayaan Alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan digunakan sebesar besarnya untuk Kemakmuran rakyat”

Sementara itu dalam pasal 34 antara lain mengamanatkan Kewajiban negara untuk memelihara Fakir miskin dan Anak terlantar. Apakah dua pasal (33-34) diatas sudah di jalankan oleh Negara ? Tanya Hariono

Untuk itulah program Revolusi Mental yang dijanjikan oleh Presiden Jokowi dalam kampanye Pemilu dinilai gagal sehingga akhlak bangsa Indonesia terjebak pada budaya politik uang dan menjamurnya kasus suap dan korup, termasuk tingkah laku oknum-oknum pejabat yang tidak mampu menegakkan aturan UU dan hukum.

Satu-satunya jalan dalam penegakan aturan UU dan Hukum Negara, lanjut Hariono, maka pemerintah harus mampu mengaplikasikan kesejahteraan rakyat seperti yang tertuang di UUD pasal 33 maupun 34.

Sebagai solusi serta mengunci identitas WNI di dunia, perlunya sebuah sistem yang disebut Solusi Nasional Trisula Wedha.

Hariono sebagai pencetus Trisula Wedha, meminta pada oligarki yang berkuasa saat ini agar jangan ribut serta membuat suasana gaduh hanya demi mempertahankan kekuasaannya sehingga kewajiban negara pada rakyat terabaikan akhirnya yang terjadi rakyat menjadi miskin.

“Indonesia itu negara besar, Gemah Ripah, dan jangan sampai seperti di Libya sekarang rakyatnya jadi miskin” tandasnya. (NANO)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *